Senin 07 May 2018 00:39 WIB

Relawan Doakan Jokowi Diberi Kemudahan Pimpin Indonesia

Relawan Jokowi gelar acara dzikir di Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Banten.

Jam Main Kita di Istana. Presiden Joko Widodo bersama anak-anak mengikuti Jam Main Kita di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Jam Main Kita di Istana. Presiden Joko Widodo bersama anak-anak mengikuti Jam Main Kita di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Jokowi mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar diberikan kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam memimpin Indonesia. Doa itu dipanjatkan usai acara dzikir takziah relawan Jokowi ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin di Banten, Serang, Ahad (6/5).

"Semoga Presiden Jokowi diberikan kesehatan dan kemudahan dalam memimpin negara yang sangat besar ini. Semoga segala cita-cita membangun bangsa ini menjadi lebih baik dikabulkan Allah SWT," kata Ustadz Wahid Nuruddin.

Pria yang akrab disapa Gus Wahid juga mendoakan agar Presiden Jokowi dijauhkan dari fitnah keji dan senantiasa diberikan keselamatan dari Allah SWT. Relawan Jokowi yang terhimpun dalam wadah Silaturahmi Nasional menggelar ziarah dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 2018.

Kegiatan yang mengangkat tema "Berdoa dan Berdzikir Untuk Kedamaian Negeri" diikuti 700-an relawan Jokowi dari berbagai wilayah di Jakarta dan 500-an relawan dari Banten. Ziarah ke Desa Banten, Kecamatan Kasemen ini dipimpin Yayong Waryono, Dini Mudiani dan Umar Maya Ibnu Fajar.

Gus Wahid, mengatakan, dalam ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin, relawan juga mendoakan para pemimpin di negeri ini diberikan kesehatan sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara maksimal. Selain itu, para pemimpin diharapkan bisa menjadi pelita di masyarakat di tengah gempuran teknologi informasi yang belakangan membuat banyak orang dengan mudah dan latah melakukan kebencian terhadap sesama saudara.

Hal itu sejalan dengan manfaat yang bisa diambil dari ziarah jelang bulan puasa itu sendiri. Di mana dalam istilahnya disebut sebagai Ruwahan, yakni saling meminta maaf secara lahir dan batin sehingga selama menjalankan ibadah puasa, ummat Islam suci baik pikiran maupun hatinya.

"Ziarah itu bisa menyambungkan energi perjuangan para leluhur pejuang negeri ini, utamanya dari kegiatan ini dari Syekh Sultan Maulana Hasanuddin. Beliau sebagai muslim yang nasionalis, atau istilahnya kini nasionalis-religius, kita harus selalu belajar dari kehidupan beliau mengenai perjuangan untuk bangsa dan negara ini," ucap Gus Wahid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement