Ahad 06 May 2018 19:52 WIB

Aher, Agung, dan Komunitas Otomotif Deklarasi Antihoaks

Masyarakat yang menemukan berita yang diragukan kebenarannya agar tabayyun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menandatangani pernyataan sikap pada acara Deklarasi Anti Hoax Dan Radikalisme di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad(6/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menandatangani pernyataan sikap pada acara Deklarasi Anti Hoax Dan Radikalisme di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad(6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto bersama 1.800 anggota komunitas motor dan mobil se-Jabar, mendeklarasikan antiberita hoaks dan antitindakan radikalisme. Deklarasi dibacakan oleh perwakilan dari ketua komunitas dan diikuti oleh seluruh anggota yang hadir di depan Gedung Sate Bandung, Ahad (6/5).

 

Menurut Ahmad Heryawan, deklarasi tersebut juga merupakan simbol ajakan kepada seluruh masyarakat agar tidak terlibat dalam berita hoaks. Misalnya, meneruskan atau menyebarluaskannya pada akun media sosial yang dimiliki.

 

"Ini sebuah simbol ajakan kepada masyarakat untuk tidak membuat dan terlibat dalam berita hoaks dan tidak memforward atau meneruskan apabila di sosmed masing-masing ada yang kirim berita hoaks," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

 

Aher berharap, masyarakat yang menemukan berita yang diragukan kebenarannya agar tabayyun atau mengonfirmasi kebenaran berita tersebut atau didiamkan saja ketimbang langsung disebarkan. Menurut Aher, tindakan tersebut sesuai dengan perintah Allah SWT kepada kaum muslim.

 

Seluruh komunitas motor dan mobil di Jabar berkomitmen untuk mendukung kepolisian melaksanakan gerakan antihoaks dan antiradikalisme. Mereka juga dengan tegas menolak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menyebarkan kebencian dan permusuhan individu atau kelompok tertentu yang mengatasnamakan suku, agama, ras dan antar golongan.

 

Selain itu, para anggota komunitas juga akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan informasi kepada kepolisian bila menemukan berita bohong dan menyesatkan secara langsung atau melalui media sosial. Terkait Pilkada serentak 2018 di Jabar, mereka juga menyatakan siap mendukung Pilkada damai dan menolak politik uang.

 

Semengtara Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya akan menyasar seluruh komunitas masyarakat di Jabar untuk mendeklarasikan aksi tersebut. "Jadi aksi ini akan kita lakukan dengan semua komunitas, nelayan sudah, petani sudah, mahasiswa sudah," katanya.

 

Menurut Agung masyarakat Jabar yang berjumlah 47 juta jiwa memiliki kreativitas yang tinggi dan kaya akan komunitas otomotif. Selain itu, masyarakat Jabar cukup kreatif. Karena itu. ia menghimpun mereka untuk mendeklarasikan antihoaks dan radikalisme.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement