Sabtu 05 May 2018 23:41 WIB

UKM Tahu Tempe Kampung Selili Sumbu Ekonomi Rakyat Samarinda

Tidak mudah terpengaruh krisis ekonomi global.

Pusat pengrajian tahu tempe di Kampung Selili Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pusat pengrajian tahu tempe di Kampung Selili Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Kampung Selili dikenal sebagai pusat pengrajin tahu tempe di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kekuatan UKM (Usaha Kecil Menengah) tahu tempe dinilai tahan dari badai kriris ekonomi yang pernah terjadi beberapa kali di Indonesia. 

"Saya memberi hormat kepada para pengrajin tahu tempe di Kampung Selili. Sejak tahun 1977 sudah berdiri dan memasok kebutuhan tahu tempe di Kota Samarinda," kata calon gubernur Kaltim Rusmadi Wongso ketika menghadiri kampanye budaya di Kampung Tahu Tempe di Selili seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (4/5).

Rusmadi melihat adanya masa depan yang baik bagi pengrajin maupun pemerintah, sehingga dia akan memberikan perhatian kepada Kampung Selili.  Dia melihat sisi perjuangan para pengusaha kecil di situ, sebagai sumbu ekonomi kerakyatan yang kuat, tidak mudah terpengaruh krisis ekonomi global. "Sektor-sektor inilah yang harus dikuatkan di Kaltim, karena sesuai dengan visi ekonomi Rusmadi-Safaruddin dalam “Kaltim Bermartabat”," katanya.

 Rusmadi berjanji memberikan bantuan permodalan bagi pengusaha UKM tahu-tempe di Selili. Dengan bunga pinjaman 6%. “Saya akan berusah jadi gubernur UKM,” ujarnya.

Selain memberikan kemudahan bunga pinjaman yang rendah, Rusmadi ingin menata kampung tahu tempe Selili agar produknya lebih berkualitas dan jumlah produksinya meningkat. Selain itu, kampung tersebut bisa menjadi tujuan wisata kuliner. 

"Kita akan bangun kampung ini (Selili) yang bisa membuat tahu tempe berkualitas. Dan, warga yang lewat mampir beli tahu tempe. Anak muda kita dorong juga membuka cafe di sini agar masyarakat tergerak untuk berusaha," kata Rusmadi. 

Rusmadi mendorong masyarakat agar memiliki usaha kecil dan koperasi. Hal ini agar pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih berkualitas. "Koperasi dan UKM harus digerakkan. Sehingga semua bergerak dan tak hanya migas dan batubara saja tumbuh," katanya. 

Migas dan batubara, menurut Rusmadi, sedikit sekali menyerap tenaga kerja. Dan, UMKM yang lebih banyak menyerap tenaga kerja dapat menopang ekonomi Kaltim ketika harga migas dan batubara turun. 

"Untuk membantu permodalan bagi UMKM, tak perlu jaminan agunan. Nanti, pemerintah yang fasilitasi jaminan agunan melalui Jamkrida. Modal untuk usaha tahu tempe pasti dibantu karena menguntungkan," ujar Rusmadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement