REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sekitar 200 kios di Pasar Cipendeuy, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, hangus dilalap si jago merah. Kebakaran tersebut, terjadi pada Sabtu (5/5) sekitar pukul 01.20 WIB. Akibat kejadian ini, ratusan pedagang kehilangan barang dagangannya.
Informasi yang diterima Republika.co.id menyebutkan, kebakaran ini kali pertama di ketahui salah seorang pedagang kaki lima (PKL). Api dan kepulan asap muncul dari tebgah-tengah kios pedagang. Melihat api dan asap tersebut, pedagang langsung memberitahukan kejadian ini ke warga sekitar dan aparat terdekat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang, Hidayat, mengatakan, pihaknya menerim laporan pasar tersebut terbakar sekitar pukul 01.20 WIB. Saat itu juga, empat regu dan lima unit armada damkar diterjunkan ke lokasi.
Akan tetapi, karena jarak pasar yang terbakar dengan markas damkar lumayan jauh, menyebabkan kios yang terbakar terus meluas. "Total kios di pasar tersebut ada 400 unit. Setelah pendataan, ternyata yang terbakarnya sekitar 200 unit atau setengahnya," ujar Hidayat, kepada Republika.co.id.
Padahal, lanjut dia, sebelum tim tiba di lokasi, pedagang yang dibantu warga setempat bahu membahu memadamkan api. Hanya saja, karena keterbatasan peralatan dan besarnya api, kebakaran itu sulit teratasi.
Termasuk saat tim tiba di lokasi kejadian, amukan si jago merah sulit dikendalikan. Api baru bisa dipadamkan, sekitar pukul 05.00 WIB. Dugaan sementara, kebakaran ini akibat hubungan arus pendek dari salah satu kios yang berada di tengah-tengah pasar. "Api cepat membesar dan sulit dipadamkan, karena material yang mudah terbakar," ujarnya.
Akibat kejadian ini, ungkap Hidayat, kerugian ditaksir mencapai Rp 7 miliar. Sampai saat ini, material sisa kebakaran tersebut sedang dibersihkan petugas dan pedagang. Bahkan, para pedagang juga terlihat masih mencari-cari barang dagangan yang selamat dari amukan si jago merah.
Sementara itu, Udin Saripudin (48 tahun), salah seorang pedagang di Pasar Cipendeuy, mengatakan, dirinya sangat shock dengan kejadian kebakaran ini. Apalagi, seluruh dagangannya yakni pakaian, hangus dilalap si jago merah. "Baju dagangan saya ludes tak tersisa. Ini, cobaan terberat menjelang puasa," ujarnya dengan wajah lesu.