Jumat 04 May 2018 05:27 WIB

Saat Anies dan AHY Masih Cawapres Terkuat

PKS tetap menyarankan Prabowo memilih kader PKS sebagai capres.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi sedang menjelaskan hasil survei yang dilakukan indikator tentang dinamika elektoral jelang pilpres dan pileg serentak 2019, di Jakarta, Kamis (3/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi sedang menjelaskan hasil survei yang dilakukan indikator tentang dinamika elektoral jelang pilpres dan pileg serentak 2019, di Jakarta, Kamis (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Febrian Fachri

JAKARTA — Nama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul sebagai calon wakil presiden paling kuat untuk Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Anies menempati urutan teratas untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sebagai cawapres di Pemilu 2019.

Di sisi lain, nama AHY juga muncul sebagai kandidat terkuat untuk mendampingi Presiden Jokowi mencalonkan diri kembali di Pilpres 2019. Saat ini, Indikator melihat Jokowi dan Prabowo adalah dua capres yang mendapat distribusi dukungan paling besar.

Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menuturkan, dari sejumlah nama yang diajukan untuk mendampingi Jokowi, nama AHY selalu muncul sebagai yang tertinggi tingkat keterpilihannya. "Dari 11 nama calon wakil presiden yang banyak beredar, Agus Harimurti cukup menonjol dukungannya," kata Burhanuddin Muhtadi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/6).

AHY unggul dari 10 nama lain yang juga berpeluang digaet Jokowi untuk menjadi cawapres. AHY mendapatkan 22,4 persen suara. Dia mengungguli Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mendapat 10,5 persen dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan angka 8,4 persen. Nama Muhaimin Iskandar ada di bawah Mahfud dengan tingkat 4,0 persen.

Sementara untuk cawapres Prabowo, yang paling menonjol menurut temuan survei Indikator adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies mengungguli nama AHY untuk mendampingi Prabowo. Selain nama AHY, muncul juga nama Gatot Nurmantyo yang menjadi cawapres terkuat ketiga Prabowo.

"Sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo, Anies Baswedan sedikit lebih diunggulkan oleh publik," ujar Burhan.

Survei ini dilakukan Indikator Politik pada 25-31 Maret lalu. Survei dilakukan kepada masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Populasi responden dipilih secara random melalui metode multistage random sampling. Survei melibatkan 1.200 responden dengan margin eror sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, munculnya nama Anies sebagai cawapres terkuat Prabowo tidak masalah selama belum ada keputusan akhir siapa yang akan mendampingi Prabowo. "Boleh saja sebelum ada pengumuman capres-cawapres. Pak Anies sahabat dekat PKS," kata Mardani.

Namun, PKS akan tetap menyarankan kepada Prabowo agar memilih salah satu dari sembilan nama kader yang sudah disiapkan PKS menjadi cawapres. PKS berencana mengumumkan satu nama pada 13 Mei mendatang. Mardani tak mau membeberkan nama yang akan dipilih untuk menjadi cawapres Prabowo. "Itu nanti Bapak Sohibul Iman (presiden PKS) yang menentukan," ujar Mardani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement