Kamis 03 May 2018 22:24 WIB

Desa Pujon Kidul Jadi Contoh Keberhasilan Dana Desa

Kebijakan dana desa mengubah pendapatan dan kontribusi Desa Pujon Kidul

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo
Foto: Kemendes PDTT
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, memerlihatkan keberhasilan pembangunan desa kepada badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak di bidang pangan, Food and Agricultural Organization (FAO). Salah satu desa sukses yang dipamerkan adalah Desa Pujon Kidul di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

“Kebijakan dana desa yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia telah memberi perubahan bagi wajah Desa Pujon Kidul. Pendapatan masyarakat kini meningkat. Para pemuda desa juga tergerak untuk berkontribusi,” ujar Menteri Eko sembari memperlihatkan video “Era Baru Desa Pujon Kidul” di hadapan para petinggi FAO, di Roma, Italia, Rabu (2/5).

Sedangkan dalam aspek kerja sama dengan sektor swasta untuk pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Eko memperlihatkan kesuksesan Desa Wanga di Kabupaten Sumba Timur dalam mengoptimalkan luasnya lahan dengan menanam tebu. Menurut Eko, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan syarat utama keberhasilan pengembangan Prukades.

“Program dana desa dan Prukades dengan model klaster akan mempunyai skala produksi yang cukup dan terintegrasi secara vertikal. Program yang melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta dan perbankan dianggap merupakan pendekatan baru yang bisa diterapkan di negara-negara berkembang lain,” ujar Eko dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Kamis (3/5).

Eko mengungkapkan program-program percepatan pembangunan desa di Indonesia mendapat apresiasi dari FAO. Mereka akan mempelajari lebih jauh program tersebut dan akan mendukung pendekatan yang diterapkan pemerintah Indonesia.

“FAO mengapresiasi business model pembangunan pedesaan di Indonesia. Ke depan, mereka akan menyesuaikan programnya untuk mendukung business model kita, terutama Prukades,” kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement