REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajak seluruh pihak melawan kampanye-kampanye yang berbau ujaran kebencian dan menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan. Penolakan demi menciptakan pilkada bermartabat.
"Sukses pilkada itu partisipasi masyarakat meningkat, mari kita lawan politik uang, mari kita lawan kampanye dengan ujaran kebencian, berbau SARA dan fitnah,. Kita dorong kampanye yang adu konsep dan adu gagasan," ujar Tjahjo seusai menghadiri Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (3/5).
Tjahjo mengatakan diperlukan sinergitas pemerintah dan penyelenggara pemilu guna memastikan pilkada berjalan sukses. Dalam hal ini, pemerintah bersama Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu memetakan daerah rawan konflik dan mendeteksi serta mengantisipasinya termasuk membantu dari sisi logistik pilkada.
Sementara kepolisian membantu dari sisi menjaga ketertiban dan keamanan untuk mendukung stabilitas saat berlangsungnya pilkada. "Walau kita sadari pilkada aromanya pileg dan pilpres. Tapi mari kita bangun suasana bergairah, suasana memilih kepala daerah yang amanah, bangun pilkada bermartabat," jelas Tjahjo.
Dalam Apel Kasatwil itu turut hadir jajaran Polri dari tingkat Polda hingga Polres. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengemukakan selain membahas pengamanan pilkada, jajaran Polri juga membahas pengamanan terkait operasi ketupat bulan Ramadan, Asian Games hingga persiapan pengamanan Pemilu 2019.