Selasa 01 May 2018 20:16 WIB

Kampung Flory Tambah Tujuan Wisata di Sleman

Agrowisata seluas 4,5 hektare merupakan hasil sinergi pemuda dan desa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampung Flory di Sleman, Yogyakarta
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Kampung Flory di Sleman, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kampung Flory di Dusun Jugangpangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, baru saja diresmikan. Agrowisata seluas 4,5 hektare hasil sinergi pemuda dan desa ini mengemban harapan besar sebagai tujuan wisata favorit Kabuapaten Sleman maupun DIY.

Pembina Kampung Flory, Sudihartono menuturkan, ada berbagai objek wisata mulai zona taruna tani, zona agro buah, zona bali ndeso dan zona desa wisata edukasi. Untuk zona taruna tani memang fokus untuk pembibitan tanaman hias dan buah.

"Harapannya, mampu mencukupi kebutuhan tanaman di DIY," kata Sudihartono yang ditemui usai peresmian Kampung Flory, Ahad (29/4).

Luas lahan rata-rata tiap zona satu hektar. Untuk zona desa wisata yang dikelola pemuda memiliki fokus wisata seperti outbond, tur desa, hutan mini dan permainan anak. Zona itu merupakan binaan Dinas Pariwisata DIY.

Zona agro buah memang fokus kepada agrowisata yang dikemas dengan banyak spot swafoto (selfie). Ada Pasar Ndelik yang berisi makanan-makanan tradisional dengan mata uang koin pandel yang terbuat dari kayu, dan memang lebih banyak menampilkan kesenian budaya.

"Semua adalah sinergi dari pertanian, pariwisata, pendidikan, budaya, lingkungan dan kuliner, anggota kami adalah masyarakat sekitar," ujar Sudihartono.

Pengelolaan Kampung Flory melibatkan setidaknya empat desa dengan memanfaatkan tanah desa seluas 4,5 hektar. Sistemnya sewa dan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumbdesa) sebagai bentuk nyata sinergi.

Tujuannya, agar jangan sampai hanya dimanfaatkan orang lain tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat desa itu sendiri. Artinya, Kampung Flory yang dulu hanya hamparan tanah tanpa akses harus benar-benar berubah bermanfaat bagi masyarakat.

"Emasnya itu ada di sungai bedog dan kekompakan kami, itu yang selalu kami jaga, jadi nanti selama mengelola Kampung Flory kalau kami melakukan kesalahan silahkan ditegur, kami siap memperbaiki," kata Sudihartono.

Senada, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengingatkan, pariwisata merupakan potensi yang harus bisa dimanfaatkan di Kabupaten Sleman. Terlebih, wisata merupakan produk unggulan dari Kabupaten Sleman terutama untuk membuka lapangan kerja baru.

Sri mengungkapkan, potensi wisata yang ada telah meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Sleman sebanyak 35,81 persen pada 2017. Selain itu, potensi wisata telah meningkatkan jumlah kunjungan 1,83 persen per hari.

Selain itu, total kunjungan tahun lalu ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Sleman mencapai 7,2 juta. Karenanya, ia berani menargetkan peningkatan kunjungan sampai delapan juta pada tahun ini.

"Dan mudah-mudahan dengan adanya Kampung Flory ini memberikan semarak lagi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman," ujar Sri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement