Selasa 01 May 2018 13:34 WIB

KB PII: Umat Islam Pantau Meninggalnya Dua Anak Pademangan

Umat Islam mengerti pengusutan kasus persekusi dan kekerasan yang belakangan terjadi.

Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PlI) Nasrullah Larada meminta agar kasus tewasnya dua anak yang duga terkait   acara pembagian sembako di Monas pada Sabtu lalu (28/4) harus diusut. Karena sudah merupakan terkait dengan delik pidana maka polisi harus menindaknya secara hukum tanpa perlu menunggu ada atau tidaknya laporan dari masyarakat.

‘’Kasus bentrokan dan intimadisi di Car Free Day, pada Ahad lalu juga harus diusut, Tapi kasus ini berbeda dengan kasus pembagian sembako di Monas. Di Car Free Day hanya emosi dan di-buly secara verbal, sedangkan pembagian sembako di Monas sudah ada yang meninggal, bahkan mencapai dua orang. Saya minta polisi harus adil dan jernih melihat dua kasus tersebut,’’ kata Nasrullah, di Jakarta, Selasa (1/5).

Menurut Nasrullah, sebagai bagian umat Islam pihak dan anggota KB PII akan terus memantau cara pihak kepolisian menangani dua kasus tersebut. Dan akhirnya nanti umat Islam akan menilai ada tidaknya penegakan keadilan di sana.

‘’Kalau ada orang tewas itu sudah kasus sangat serius. Penanggungjawabnya harus diusut. Soal tuduhan persekusi di ajang Car Free Day juga harus diusut, siapa pelakunya dan korbannya serta mencari tahu motifnya dari semua pihak. Umat Islam mengerti seperti apa pengusutan berbagai kasus itu,’’ ujarnya.

Apalagi, lanjut Nasrullah, berbaga aksi soal persekusi dan kekerasan belakangan sudah menimpa ulama dan para aktivis dari umat Islam, Mereka pun sudah banyak mengalaminya kedua hal itu. Contohnya dari kasus persekusi kepada Ustaz Abdus Somad di Bali, hingga kasus kekerasan dan pembunuhan para ulama di Jawa Barat serta di Jawa Timur. “Kami bertanya, apa perkembangan kasus itu sekarang. Jadi umat Islam akan menilai dan membandingkan tidak pihak keamanan dan aparat hukum dalam berbagai kasus itu. Keadilan hukum harus ditegakan untuk menjaga tertib sosial,’’ kata Nasrullah.

Namun apa pun yang menimpa dua anak asal Pademangan, Jakarta Utara itu, KB PII mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.’’Semoga para almarhum di berikan ampunan. Dan semoga Allah memberi kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan, Innalillahi wa inna ilahi roji’un,’’ ucap Nasrullah menyatakan bela sungkawa.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sandiaga Uno menyesalkan kegiatan 'Untukmu Indonesia' yang berimbas terhadap meninggalnya dua korban. Korban meninggal adalah warga Pademangan, Jakarta Utara dan keduanya masih berusia anak-anak.

Korban bernama Muhammad Mahesa Junaedi yang berusia 12 tahun. Sementara Muhammad Rizki Saputra berusia 10 tahun. Keduanya warga Pademangan yang harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement