Senin 30 Apr 2018 23:26 WIB

Hari Buruh, Polres Surabaya Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

Terdapat lima titik kumpul massa buruh di Kota Surabaya besok.

Sejumlah buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Senin (21/11).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Senin (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya  menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di jalan raya Selasa (1/5). Rekayasa dilakukan terkait aksi buruh yang diprediksi berjumlah ribuan di sejumlah titik Kota Surabaya, saat perayaan Hari Buruh atau "Mayday" besok.

"Berapapun massa buruh yang datang, kami tetap melakukan antisipasi kemacetan. Sehingga kami lakukan rekayasa lalu lintas di Kota Surabaya," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Eva Guna Pan Pandia kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Ia memaparkan terdapat lima titik kumpul massa buruh di Kota Surabaya pada perayaan Mayday besok, yaitui di depan Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan, depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, depan Balai Kota Surabaya Jalan Walikota Mustajab, depan DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso, dan depan DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura.

Untuk mengantisipasi dampak kemacetan, polisi memberlakukan pengalihan arus lalu lintas mulai besok pagi pukul 08.00 WIB.

Untuk mengurai kemacetan dari aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi, polisi mengalihkan arus lalu lintas dari Jalan Tunjungan agar terus lurus menuju ke Jalan Embong Malang dan Genteng Besar.

"Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat yang mengarah ke Gubernur Suryo, kami luruskan ke Jalan Embong Malang. Kemudian arus lalu lintas dari Jalan Embong Wungu yang mengarah ke Jalan Gubernur Suryo melalui Taman Apsari, kami alihkan melalui Jalan Embong Trengguli," katanya.

Selain itu, arus lalu lintas dari Jalan Walikota Mustajab yang menuju ke Jalan Gubernur Suryo melalui Jalan Simpang Dukuh dialihkan ke Jalan Genteng Kali. Sedangkan lalu lintas dari Jalan Undaan Wetan menuju Ngemplak dialihkan ke Jalan Ambengan, serta arus dari Jalan Genteng Kali menuju Ngemplak dialihkan belok kiri ke Jalan Undaan Kulon, kemudian putar balik di Jalan Undaan Wetan menuju Ambengan.

Untuk mengurai kemacetan dari aksi di depan Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, polisi mengalihkan arus lalu lintas dari arah Jembatan Merah Plasa ke Jalan Kebonrojo dan Indrapura. Selain itu arus dari Jalan Stasiun Kota yang menuju Jalan Pahlawan dialihkan ke Jalan Semut Kali.

"Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Bubutan yang mengarah ke Jalan Pahlawan, kami alihkan ke Jalan Indrapura dan Jalan Kebon Rojo, serta arus lalu lintas dari Jalan Sulung menuju Jalan Pahlawan kami alihkan ke Jalan Semut Kali," ucapnya.

Untuk mengurai kemacetan dari aksi yang berlangsung di depan Balai Kota Surabaya, polisi membelokkan arus lalu lintas dari Jalan Gubernur Suryo dan Pemuda ke arah Jalan Ketabang Kali. "alur putar balik di arah barat Balai Kota kami tutup, lalu lintas kami arahkan ke Jalan Ambengan. Selain itu arus lalu lintas dari Jalan Jaksa Agung Suprapto yang menuju ke Balai Kota kami belokkan ke Jalan Simpang Dukuh dan Genteng Kali," katanya.

Pandia menandaskan, untuk mengurai kemacitan dari aksi yang berlangsung di depan kantor DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, pihaknya akan mengalihkan lalu lintas dari arah Jalan Bubutan ke Jalan Pahlawan dan Kebon Rojo.

Begitu pula arus lalu lintas dari Jalan Veteran yang menuju ke Indrapura akan dialihkan ke Jalan Kebon Rojo. "Namun arus menuju ke Jalan Indrapura tetap kami buka separuh jalan, dengan sistem buka tutup," ucapnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan di lokasi aksi depan Kantor DPRD Kota Surabaya, Jalan Yos Sudarso, polisi mengalihkan arus dari Jalan Gubernur Suryo dan Pemuda ke arah Jalan Panglima Sudirman.

"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar besok menghindari titik-titik unjuk rasa yang sudah ditentukan," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement