Senin 30 Apr 2018 22:31 WIB

Moeldoko Nilai Pengangkatan Budi Waseso Langkah Tepat

Moeldoko yakin Buwas akan habisi mafia beras yang berupaya mempermaikan pasokan beras

Budi Waseso.
Foto: Republika/Debbi Sutrisno
Budi Waseso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr Moeldoko menilai pengangkatan Budi Waseso (Buwas) menjadi Direktur Utama Perum Bulog merupakan langkah tepat. Menurutnya Budi Waseso memiliki ketegasan dan keberanian.

"Sangat tepat. Tadi Presiden juga sudah menjelaskan karena Dirut itu perlu ketegasan, perlu kejujuran, perlu kerja keras dan Budi Waseso punya semua itu," kata Moeldoko usai menghadiri Rakernas HKTI 2018 yang diselenggarakan di Gedung Krida Bhakti Jakarta, Senin (30/4).

Moeldoko yang juga menjabat Kepala Staf Kepresidenan itu meyakini Perum Bulog yang kini dipimpin Budi Waseso dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain itu, ia menilai dengan latar Budi Waseso sebagai penegak hukum, kelompok atau mafia beras yang mencoba mempermainkan pasokan beras dapat ditindak tegas.

"Pasti itu. Akan dihabisi yang aneh-aneh," kata Moeldoko.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno mengangkat Budi Waseso sebagai Direktur Utama Perum Bulog menggantikan pejabat sebelumnya, Djarot Kusumayakti. Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.

Kementerian BUMN terus mendorong agar Perum Bulog sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah dapat menjalankan perannya untuk menjaga harga dasar pembelian gabah petani, stabilisasi harga khususnya harga pokok, penyaluran program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), pengelolaan stok pangan serta bahan pangan lainnya di luar beras.

Pergantian direksi baru dalam manajemen Perum Bulog diharapkan mampu mendorong upaya pemerintah dalam stabilisasi harga dan penyediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat terutama dalam hari-hari besar keagamaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement