Ahad 29 Apr 2018 21:19 WIB

Ini Tuntutan KSPI di Hari Buruh

KSPI akan mengorasikan Tritura Plus.

Rep: Febrian Fachri / Red: Citra Listya Rini
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi long march saat demo.  (Republika/Tahta Aidilla)
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi long march saat demo. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hampir satu juta buruh akan turun ke jalan untuk melakukan aksi pada Hari Buruh 1 Mei nanti. 

Satu juta buruh ini akan beraksi di 25 provinsi di 200 kabupaten dan kota. Sementara di kawasan Jabodetabek, demo aksi Hari Buruh akan terpusat di depan Istana Negara, Jakarta. 

Said menyebutkan tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh termasuk KSPI pada May Day nanti terangkum dalam Tritura Plus. Tiga tuntutan adalah turunkan harga beras, listrik dan bahan bakar minyak (BBM). 

"Walau harga premium tidak naik tapi kuotanya berkurang, jadi buruh yang membawa sepeda motor harus beralih ke pertalite," kata Said kepada Republika.co.id, Ahad (29/4).

Untuk mengakali harga beras, listrik dan bbim naik kata Said adalah pemerintah harus membangun kekuatan untuk ketahanan pangan dan ketahanan energi. 

Tuntutan kedua buruh dalam tritura plus, lanjut Said, adalah menolak upah murah. Ketiga, menolak kehadiran tenaga kerja asing atau buruh kasar dari Cina.

KSPI meminta pemerintah mencabut aturan presiden nomor 20 tahun 2018 tentang TKA. Karena menurut mereka masih banyak buruh Indonesia yang bisa dimaksimalkan dan berhak atas upah mahal. 

Untuk aksi Hari Buruh dari Jabodetabek nanti, Said menjelaskan akan dimulai dengan long march dari Bundaran HI ke depan Istana merdeka. Mereka akan sampai di depan Istana pada pukul 13.00 WIB. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement