Ahad 29 Apr 2018 05:17 WIB

Ceramah Amien Rais Mengingatkan Hanafi pada Pesan Al-Ghazali

Amien Rais menyatakan, pengajian harus disisipkan politik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Politikus senior, Amien Rais
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Politikus senior, Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyisipkan pesan politik ketika mengisi ceramah pada ulang tahun Ustazah Peduli Negeri di Balai Kota DKI, pada Selasa (24/4) lalu. Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengatakan, ceramah ayahnya itu mengingatkan dirinya pada petuah Imam Al-Ghazali.

"Saya jadi teringat petuahnya Imam Al-Ghazali. Beliau mengatakan kurang lebih: Agama dan politik enggak bisa dipisahkan. Agama tanpa politik akan lemah, politik tanpa agama akan sesat. Yang disampaikan Pak Amien, saya lebih membacanya ke arah itu," kata dia kepada Republika.co.id, Sabtu (28/4).

Hanafi juga mengajak seluruh pihak untuk membaca pidato Amien secara utuh. Sebab, pidato Amien justru berisi refleksi keimanan dan motivasi. "Pesan Pak Amien yang menyisipkan politik dalam tausiyah itu isinya refleksi keimanan dan motivasi, bahkan otokritik kepada umat Islam sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Amien menyisipkan pesan politik ketika mengisi ceramah pada ulang tahun Ustazah Peduli Negeri di Balai Kota DKI, Selasa (24/4) lalu. Menurut dia, memberikan muatan politik di dalam pengajian adalah hal yang harus. "Ini dalam ulang tahun Ustazah Peduli Negeri, pengajian-pengajian disisipkan politik itu harus," ucap Amien.

Dalam pesan politiknya, Amien mengatakan, saat ini elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal capres pejawat kian menurun. Padahal, kata Amien, untuk memenangkan kembali pemilihan umum (pemilu), pihak pejawat harus memiliki suara lebih dari 50 persen.

Menurut Amien, fenomena itu menjadi kesempatan yang baik. Ia pun mengajak para ustazah yang hadir untuk tidak menyia-nyiakan momentum tersebut. Mereka, harus bergerak memenangkan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Sebab, kemenangan itu tidak akan terjadi apabila umat Islam hanya berpangku tangan.

Upayanya bisa dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia menyarankan para ustazah untuk memperbanyak salat malam, berdoa, membaca Alquran dan berpuasa. "Kalau ibu-ibu peduli negeri, bapak-bapak, anak muda masjid, partai-partai Islam juga cuma leyeh-leyeh menunggu Allah mengambil alih, it's impossible. Jadi kita harus bergerak," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement