REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik yang juga pendiri lembaga survey Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan PKS masih konsisten menjaga marwah koalisi dengan Gerindra. PKS tetap setia dengan Gerindra, termasuk menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019.
"Saya kira PKS sudah sangat konsisten. Bahkan justru PKS yang sangat menjaga marwah koalisi dengan Gerindra sampai dengan saat ini," kata dia kepada Republika, Sabtu (28/4).
Ia juga menyebut kedua partai sejak awal telah memiliki pemikiran yang sejalan dan sehaluan. Karena itu, dia mengatakan, sangat kecil ada kemungkinan perpecahan koalusi dari kedua partai.
Bahkan, dia mengatakan, kedua partai pasti berkoalisi untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019. Dia mengatakan pernyataan Sandiaga Uno pada peresmian Sekretariat Bersama Gerindra dan PKS tidak memengaruhi koalisi antara kedua partai.
Sandiaga pada Jumat (27/4) malam menyebut peresmian tersebut bukan sebuah deklarasi koalisi. "Menurut saya koalisinya Gerindra ya itu PKS. Itu sudah pasti. Walaupun memang ada kemungkinan pecah, tapi saya kira itu kemungkinan kecil," kata Hendri.
Namun, ia menegaskan dalam dunia perpolitikan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Karena itu, tak menutup kemungkinan bila nantinya koalisi akan terpecah.
"Ini kan masih jauh ya, pilpresnya juga masih lama. Jadi semua kemungkinan masih ada, termasuk bergabungnya partai-partai ke dalam sebuah koalisi yang saat ini telah bisa dilihat Gerindra PKS telah satu," kata dia.
Pada Jumat malam, Partai Gerindra dan PKS meresmikan sebuah sekretariat bersama. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menegaskan acara ini hanya peresmian sekber, bukan deklarasi koalisi.
"Hari ini adalah selamatan kita untuk rumah yang Insya Allah akan memulai kerja kita setahun ke depan untuk menjadikan Indonesia lebih baik," ujar Sandiaga saat memberikan sambutan di The Kemuning, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/4).