Sabtu 28 Apr 2018 17:17 WIB

Gubernur Kalsel Singgung Pentingnya Restorasi Lahan Gambut

Area lahan gambut bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan ekonomi berbasis potensi daerah

Rep: Frederikus Bata/ Red: Andi Nur Aminah
Kendaraan melintas di samping sekat kanal lahan gambut di Jembatan Tumbang Nusa, Kalteng, Kamis (29/10).
Foto: Antara/Saptono
Kendaraan melintas di samping sekat kanal lahan gambut di Jembatan Tumbang Nusa, Kalteng, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menegaskan, pelestarian lahan gambut memiliki berbagai fungsi penting. Ia merincikan selain mencegah kebakaran hutan, juga meningkatkan daya saing ekonomi lokal.

Lahan gambut di Provinsi Kalsel seluas 180 ribuan hektare. Dari area tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan ekonomi berbasis potensi daerah. "Kalsel memiliki wilayah gambut yang signifikan. Kita butuh pemanfaatan yang berguna bagi masyarakat," kata Sahbirin dalam pembukaan Jambore Masyarakat Gambut di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Banjar, Kalsel, Sabtu (28/4).

Ia melanjutkan, paling penting para penduduk melanjutkan wilayah restorasi gambut. Pasalnya menurut dia hal ini bukan saja berguna bagi Tanah Air, tapi juga dunia. "Tidak ada lagi kebakaran lahan gambut. Ini sumbangan buat seluruh Indonesia juga dunia," ujar Sahbirin.

Pada kesempatan serupa, ia bersyukur daerahnya terpilih menjadi tuan rumah Jambore Masyarakat Gambut 2018. Ia berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terus berkesinambungan dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan. "Jadi tuan rumah jambore. ini suatu kebanggaan," tutur Sahbirin menegaskan.

Ada dua juta hektare lahan gambut dari tujuh provinsi prioritas yang terus direstorasi. Selain Kalsel, restorasi juga dilakukan di Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Riau, Sumatra Selatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement