Sabtu 28 Apr 2018 00:23 WIB

Mural Kebangsaan di Konbes Fatayat NU

Fatayat NU mengagendakan pula kerja-kerja sosial di Ambon.

Menpora juga menyempatkan bertemu dengan Komunitas Pemuda Kreatif Ambon disela-sela kegiatan mereka membuat mural. Pembuatan mural dilakukan di jembatan Batu Merah.
Foto: istimewa
Menpora juga menyempatkan bertemu dengan Komunitas Pemuda Kreatif Ambon disela-sela kegiatan mereka membuat mural. Pembuatan mural dilakukan di jembatan Batu Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agenda panjang Konferensi Besar Fatayat NU ke 16 tahun ini menorehkan banyak kesan. Tak hanya mendiskusikan problematika global dan internal. Fatayat NU mengagendakan pula kerja-kerja sosial di Ambon. Pasalnya, aksi sosial yang di laksanakan tak luput dari partisipasi aktif dari masyarakat setempat. 

 

Jumat siang sekitar pukul 10.30 WIT Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, membuka acara bakti sosial dengan puluhan siswa SD di negeri Batu Merah. Pada baksos tersebut, Menpora menyerahkan bantuan peralatan sekolah pada 100 anak. 

 

Tidak hanya itu, Menpora yang didampingi Ketua Umum Fatayat NU, Kepala Dispora Maluku dan jajaran Pemkot Kota Ambon mengunjungi perumahan warga. Dalam kunjungannya, Menpora menyempatkan bekerja bakti dengan mengecat tembok rumah warga. 

 

"Ini baru pertamakalinya ada kegiatan besar ormas perempuan yang turun langsung ke masyarakat dengan bekerja bakti, biasanya kan hanya seminar dan diskusi," paparnya.

 

Target kegiatan colouring rumah warga sebanyak 100 rumah. Adapun respon masyarakat juga sangat apresiatif. Mereka bahkan sempat bersalaman dan berforo langsung dengan Menpora.

 

Disisi lain, Menpora juga menyempatkan bertemu dengan Komunitas Pemuda Kreatif Ambon disela-sela kegiatan mereka membuat mural. Pembuatan mural dilakukan di jembatan Batu Merah. 

 

"Saat kita lelah dan jenuh dengan kondisi politik dan ekonomi negeri ini, seni budaya bagaikan rumah kembali" kesan Menpora.

 

Mural yang di goreskan mengandung pesan kebangsaan. Pesan yang disampaikan antara lain "cinta tanah air adalah bagian dari iman". Tampak pula mural wajah beberapa tokoh nasional. 

 

"Seni dan budaya menurut saya adalah senjata paling ampuh saat ini untuk kembali menyatukan bangsa dari ancaman perpecahan. Seni bisa menjadi media penyampaian informasi yang bisa diterima semua kalangan" tambah Menpora.

 

Dia juga menambahkan, potensi pemuda seperti ini perlu terus di kembangkan. Maka fasilitas, kesempatan dan tempat berkreasi sebaiknya disediakan dengan baik. 

 

Di waktu yang sama, ketua umum Fatayat NU, Anggia Ermarini menuturkan bahwa ide mural dan baksos pada agenda Konbes ini benar-benar original. 

 

"Ini ide yang fresh, berawal dari obrolan di warung kopi bareng sama pengurus Fatayat lainnya. Intinya kita ingin meninggalkan prasasti seni di Ambon setelah perhelatan Konbes ini selesai agar masyarakat terkesan dan terus mengingat Fatayat" tutup Anggia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement