Jumat 27 Apr 2018 21:03 WIB

Bertemu Presiden Myanmar, Jokowi Singgung Soal Rohingya

Jokowi Adakan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Myanmar di Singapura.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Persatuan Myanmar Win Myint, saat melakukan kunjungan kerja di Singapura. Pertemuan yang dilakukan di Ruang Bilateral 1, Hotel Shangri-La, Singapura, sekaligus merupakan pertemuan perkenalan Presiden Myanmar yang baru.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hubungan kedua negara yang sudah terjalin dengan baik dalam waktu yang cukup lama harus dijaga. "Saya berharap persahabatan ini dapat membawa kebaikan bagi masyarakat kita, bagi kawasan kita dan bagi dunia," ujar Jokowi, melalui siaran pers, Jumat (27/4).

Dalam pertemuan ini Jokowi pun tak lupa menyatakan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang sedang terjadi di Rakhine State serta dampaknya di Coxs Bazar. "Kepentingan Indonesia hanya satu, melihat Rakhine State stabil dan damai di mana masyarakatnya termasuk masyarakat Muslim dapat hidup dengan damai," katanya.

Jokowi pun menegaskan kesiapan Indonesia untuk terus membantu Myanmar. Utamanya terkait pemulangan pengungsi dari Coxs Bazar ke Rakhine State secara sukarela, aman dan terhormat. Di sisi lain, Jokowi menyebut bahwa Indonesia juga mendorong implementasi rekomendasi Kofi Annan. Tak lupa dia menyinggung mengenai mulai masuknya pengungsi Rakhine State ke Indonesia.

Selain membicarakan Rohingya, Jokowi mengundang Presiden Myint untuk hadir dalam ASEAN Leaders Gathering di Bali, 11 Oktober 2018 mendatang. Presiden Jokowi menjelaskan pertemuan tersebut ditujukan untuk menunjukkan kerjasama yang solid dan kepemimpinan ASEAN dalam mengelola pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik, kesetaraan dan pencapaian SDGs.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement