REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Beberapa waktu lalu, Polres Cilacap menggelar konferensi pers mengenai minuman keras yang berhasil disita aparat. Dalam rilis yang disampaikan Rabu (25/4), Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto membeberkan ratusan botol miras bermerk dan ribuan liter ciu atau miras oplosan yang berhasil disita.
Namun tak lama kemudian, kasus warga meninggal akibat pesta miras yang diduga oplosan, terjadi di wilayah Cilacap. Dalam kejadian tersebut, ada tiga orang yang meninggal. Ketiganya terdiri dari Ahmad Haryanto (29), Sugiyanto (33), dan Solihin (48) yang merupakan warga Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Sedangkan dua orang lainnya, terdiri dari Sakti (30), warga Desa Jenang dan Sugeng Prabowo (55), warga Desa Pahonjean Kecamatan Majenang, berhasil diselamatkan.
Kapolres Cilacap menyebutkan, pesta miras yang menelan korban jiwa itu berlangsung di rumah seorang korban, Sakti, Rabu (25/4). Namun setelah melakukan pesta miras tersebut, kelima orang tersebut mengaku sakit perut, mual dan muntah-muntah, sehingga pada Kamis (26/4), semuanya dilarikan ke RSUD Majenang.
Namun setelah sempat dilakukan perawatan, dua orang terdiri Ahmad Haryanto (29), Sugiyanto (33), meninggal dunia pada Kamis (27/4) petang. Sedangkan korban yang satunya, Solihin, meninggal pada Jumat (28/4) dinihari. ''Sedangkan dua orang lainnya, Sugeng Prabowo dan Sakti, sudah sembuh dan boleh pulang ke rumahnya,'' kata Kapolres.
Dari pemeriksaan petugas terhadap warga yang selamat, Sugeng Prabowo, mereka sebelumnya berpesta minuman keras dengan mengoplos miras merek Vodka Mix dicampur dengan minuman teh soda merek Tebs. Namun tiga orang yang meninggal, ternyata menambah campuran miras oplosan itu dengan obat batuk cair Komix yang banyak dijual bebas di toko-toko.
''Dugaan sementara, mereka yang meninggal disebabkan mencapur miras oplosan itu dengan obat batuk komix. Sedangkan dua orang lainnya yang selamat, karena tidak mencampur miras yang diminum dengan obat batuk cair,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika