Kamis 26 Apr 2018 16:42 WIB

Temui Said Aqil, TGB Mengaku Banyak Belajar dari NU

TGB mengatakan NU harus terus bisa jadi pengayom ormas-ormas Islam di Indonesia

Rep: M Nursyamsi/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj di Kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj di Kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj di Kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/4). TGB yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) tiba di Kantor PBNU sekitar pukul 13.00 WIB.

Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam lebih dan berlangsung hangat, bahkan kerap kali diiringi gelak tawa dari kedua ulama tersebut. TGB mengatakan, pertemuan ini merupakan bentuk silaturahmi.

Menurut TGB yang juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia, ada kesesuaian manhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang berkembang di Indonesia dengan NU menjadi lokomotif terdepan dengan manhaj Wasatiyatul Islam yang diusung Universitas Al Azhar.

"Dua eksperimen ini saling melengkapi, sesungguhnya manhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang menjaga Indonesia, dan Wasatiyah Al Azhar yang menjaga Mesir. Alhamdulillah Mesir sampai sekarang tidak seperti negara-negara sekitarnya yang perang saudara," ujar TGB usai silaturahmi dengan Kiai Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (26/4).

TGB menyebutkan, NU merupakan warisan dan amanah dari para ulama sehingga tidak hanya warga NU. Melainkan umat Islam di Indonesia berkewajiban juga untuk menjaga dan merawatnya.

"Bagi saya, banyak sekali nilai-nilai yang diwariskan, khususnya bagi generasi kita menunjukan Wasatiyah dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, rasanya itulah yang kita perlukan sekarang," lanjutnya.

TGB selaku Ketum PBNW mengaku belajar banyak dari NU dalam berbagai hal, khususnya dalam memperkokoh basis-basis ekonomi umat. TGB mengaku sepakat dengan Kiai Aqil Siraj dalam perlunya menjaga masyarakat agar jangan sampai tergerus liberalisasi kebijakan ekonomi.

"Banyak hal yang bisa kami dapatkan dan rasanya NU harus bisa terus jadi pengayom bagi ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement