REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten Jombang di Balai Kota Bandung, Selasa (24/4). Kunjungan ini dalam rangka studi banding yang dilakukan Pemkab Jombang.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengatakan Kota Bandung selalu terbuka kepada wilayah lain untuk berkolaborasi dalam membangun Indonesia. Oleh karena itu, Solihin merasa sangat antusias jika Jombang berkenan datang ke Kota Bandung untuk saling berbagi pengalaman dalam membangun daerah. Ia berharap, kunjungan dari Jombang bisa membuka wawasan baru bagi Kota Bandung dan juga bisa bermanfaat bagi Pemkab Jombang.
Rombongan dari Jombang dipimpin langsung oleh Pjs. Bupati Jombang, Setiajit. Ia datang bersama para pimpinan perangkat daerah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta para kepala bagian di Sekretariat Daerah.
"Bandung sangat menerima bentuk kolaborasi apapun dari pemerintah kota kabupaten lain. Kami percaya bahwa kolaborasi dan kerja sama dapat saling meningkatkan pembangunan di daerah masing-masing," kata Solihin.
Pada pertemuan itu, Solihin membeberkan berbagai program strategis yang dijalankan oleh Pemkot Bandung, mulai dari aplikasi Sabilulungan, aplikasi Gampil, dan berbagai aplikasi penunjang smartcity lainnya. Ia juga menjelaskan cara Pemkot Bandung mengelola manajemen Aparatur Sipil Negara melalui sistem Tunjangan Kerja Dinamis.
Solihin menambahkan, berbagai program dan penataan birokrasi yang dilakukan Pemkot Bandung telah menghantarkan Kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Jawa Barat yang memiliki nilai akuntabilitas kinerja A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (MenpanRB). Disamping itu, lebih dari 300 penghargaan dalam 4 tahun telah diraih sebagai apresiasi dari berbagai pihak atas hadirnya perubahan tersebut.
"Penghargaan memang bukan tujuan, tetapi hal itu menunjukkan adanya perubahan yang signifikan di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini, " ujar Solihin.
Hal tersebut direspon positif oleh Setiajit. Menurutnya, Kota Bandung adalah kota yang tepat bagi Kab. Jombang untuk melakukan studi tiru tentang penataan birokrasi. Selain soal birokrasi, Pemkab. Jombang juga ingin belajar tentang pengelolaan tempat wisata yang menjadi andalan Kota Bandung.
"Di Jombang juga ada tempat wisata. Kami ingin banyak belajar dari Kota Bandung yang juga dikenal sebagai kota wisata," tutur Setiajit.
Pertemuan tersebut ditutup dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemkab Jombang dan Pemkot Bandung tentang Kerjasama Antar Daerah. Usai penandatanganan kerjasama, rombongan diajak untuk mengunjungi Bandung Command Center dan Bandung Planning Gallery.