Selasa 24 Apr 2018 16:18 WIB

Presiden Janji Perbanyak Rumah Nelayan di Pangandaran

Saat ini terdapat 204 rumah nelayan yang telah dibangun di Kabupaten Pangandardaran.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (tengah) melambaikan tangan kepada warga seusai meninjau keramba ikan saat peresmian Keramba Jaring Apung atau offshore di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Babakan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Presiden Joko Widodo (tengah) melambaikan tangan kepada warga seusai meninjau keramba ikan saat peresmian Keramba Jaring Apung atau offshore di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Babakan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perumahan untuk nelayan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4). Dalam kunjungan ini, Jokowi pun berjanji akan memperbanyak jumlah perumahan untuk nelayan ini. 

Ia mengatakan, hingga saat ini terdapat 204 rumah nelayan yang telah dibangun di Kabupaten Pangandaran. "Tapi memang ingin memperbanyak lahannya belum ada. Pak bupati ini tugasnya pak bupati, kalau ada kita akan bangun perumahan untuk nelayan seperti ini," kata Jokowi kepada awak media. 

Menurutnya, lokasi perumahan nelayan tersebut strategis dengan tempat bekerja para nelayan. Dengan pembangunan rumah nelayan, Jokowi mengharapkan nelayan memiliki kehidupan yang lebih baik. 

Sebelumnya, Menteri KKP Susi Pudjiastuti meminta kepada Menteri PUPR agar menambah pembangunan perumahan bagi para nelayan mengingat jumlah nelayan yang mencapai ribuan orang. 

Sebelum mengunjungi perumahan nelayan, Presiden meninjau terlebih dahulu Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore di lepas pantai Pangandaran. Kemudian ia melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama di Kabupaten Pangandaran. 

Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement