REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap gudang pabrik karet milik PT Incasi Raya di Pampangan, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatra Barat. Hingga Senin (23/4) siang atau 6 jam sejak api pertama kali membesar, api belum bisa dipadamkan sepenuhnya.
Berdasarkan penuturan saksi, api muncul pertama kali sekitar waktu subuh. Namun api benar-benar mulai membesar sekitar pukul 06.00 pagi. Kepala Damkar Kota Padang, Hendrizal Azhar mengungkapkan, timnya mulai turun ke lokasi sejak pukul 06.30 WIB. Menurutnya, sulitnya pemadaman karena bahan yang terbakar berupa material karet.
"Tim masih melakukan pemadaman. Memang pabrik karet seperti ini sulit untuk dipadamkan. Tapi tidak ada korban jiwa," jelas Hendrizal, Senin (23/4).
Selain belasan mobil pemadam kebakaran, Dinas Damkar juga mengerahkans atu unit ekskavator untuk mengeluarkan material karet dan sejumlah produk yang masih tersimpan di gudang. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan penyebab kebakaran yang menyebabkan kerugian materi hingga miliaran rupiah ini.
Belum padamnya api juga membuat warga yang tinggal di sekitar lokasi pabrik mulai cemas. Api dikhawatirkan bisa merembet ke permukiman warga. Ketua RT 01 Kelurahan Pampangan, Iswandi, mengatakan bahwa setidaknya ada 32 KK yang tinggal di belakang gudang PT karet milik Incasi Raya tersebut. Demi alasan keamanan dan keselamatan warga, sebanyak 17 KK sudah diungsikan.
"Ya, tentu cemas. Karena ada rumah yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari pabrik itu," katanya.
Sejak pagi, pihak perusahaan juga sudah memberikan sejumlah alat pemadam api ringan (APAR) kepada warga untuk mengantisipasi rembetan api ke rumah warga. Upaya pemadaman sendiri juga dibantu oleh PT Semen Padang dan TNI.