Senin 23 Apr 2018 09:45 WIB

Hari Ini, Pengemudi Ojol Gelar Aksi 234 di Depan Gedung DPR

Aksi 234 dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dari pengemudi ojek daring dari daerah

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
 Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu
Foto: Republika/Wihdan
Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sopir ojek online (ojol) atau ojek daring yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) akan melakukan aksi 234 di depan Gedung DPR, Jakarta Selatan, Senin (23/4). Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) yang tergabung dalam Garda mengungkapkan aksi tersebut akan dilakukan mulai pagi ini sampai 18.00 WIB.

Ketua Umum FKDOI Rahman Tohir mengatakan aksi tersebut akan dihadiri puluhan ribu sopir ojek daring dari berbagai daerah. "Kemarin sore (22/4) dari Lampung sudah menuju Jakarta untuk aksi ini di Jakarta," kata ketua Umum FKDOI, Rahman Tohir kepada Republika.co.id, Senin (23/4).

Selain Lampung, Rahman menuturkan pengemudi ojek daring dari Cilegon juga akan berpartisipasi dalam aksi tersebut. Menurutnya, perwakilan ojek dari Cilegon sudah berangkat sejak Ahad malam (22/4) dari Saung Buruh Cirebon ke Jakarta.

Dia menjelaskan, aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dari pengemudi ojek daring yang ada di berbagai daerah. "Tuntutan kami tetap sama, kami ingin ada regulasi dan kenaikan tarif," ujar Rahman.

Sebelum ke DPR, pengemudi ojek daring dari berbagai daerah akan berkumpul terlebih dahulu di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta. Setelah itu baru bertolak menuju depan Gedung DPR.

Sebelumnya, pengemudi ojek daring sudah melakukan aksi demo di depan Istana Merdeka dan diterima oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga sudah memfasilitasi untuk melakukan mediasi antara aplikator, perwakilan ojek daring dari GARDA, dan pihak lainnya. Pemerintah pada akhirnya mempersilakan kepada aplikator untuk menyelasaikan tuntutan kenaikan tarif yang diminta oleh pengemudi ojek daring.

Hanya saja, aplikator tidak ingin menaikan tarif namun akan mengupayakan cara lain untuk meningkatkan kesejahteran pengemudi ojek daringnya. Sebab jika tarif dinaikan, aplikator khawatir banyak pelanggan yang beralih transportasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement