Sabtu 21 Apr 2018 20:18 WIB

Dua Jalur Ganda KA di Sumsel Beroperasi Pekan Depan

Kapasitas kereta penumpang bisa meningkat dua kali lipat setelah penambahan jalur.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ratna Puspita
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan mengenai tarif light rail transit (LRT) Palembang di Pelabuhan Boom Baru, Jumat (20/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan mengenai tarif light rail transit (LRT) Palembang di Pelabuhan Boom Baru, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan progres pembangunan jalur ganda kereta api (KA) Palembang-Prabumulih dan Martapura-Baturaja di Sumatra Selatan (Sumsel) berjalan dengan baik. Dia mengatakan jalur ganda tersebut akan dioperasikan pekan depan. 

“Nanti 25 April ini semua siap dioperasikan. Baturaja juga siap dioperasikan 25 April,” kata Zulfikri di Palembang, Jumat (20/4) kemarin. 

Kedua jalur ganda Sumatra bagian selatan, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Pemerintah, ini menghabiskan dana sekitar Rp 2,2 triliun. Masing-masing anggaran tersebut yaitu jalur ganda kereta api Palembang-Prabumulih sebesar Rp 1,3 triliun dan Rp 800 miliar untuk Martapura-Baturaja. 

Dengan pengoperasian kedua jalur ganda tersebut, ia berharap, kapasitas lalu lintas kereta api yang mengangkut batu bara dan penumpang tersebut akan meningkat. Dia menginginkan kapasitas kereta penumpang bisa meningkat dua kali lipat setelah penambahan jalur tersebut. 

Jalur ganda Palembang-Prabumulih memiliki total panjang 80 km, sedangkan jalur ganda Stasiun Baturaja-Martapura sepanjang 32,3 km. Dengan pembangunan jalur ganda tersebut, waktu tempuh konektivitas di Palembang akan meningkat. Sebelumnya, perjalanan Palembang-Prabumulih ditempuh selama dua jam, tetapi sekarang dapat ditempuh dalam satu jam. 

Pada kesempatan itu, Zulfikri kembali menegaskan, Kemenhub juga akan mengurangi perlintasan sebidang terutama yang tidak memiliki palang pintu. “Kami memang perlintasan ini (sebidang tanpa palang pintu) sedang berusaha mengurangi,” ujar Zulfikri.

Zulfikri mengatakan lintasan sebidang tanpa penjagaan palang pintu mencapai lima ribu lokasi. Namun, dia mengatakan, satu persatu mulai dari yang terkecil akan ditutup. Saat ini, dia mengatakan, perlintasan sebidang kecil kurang dari 20 meter segera ditutup. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement