Jumat 20 Apr 2018 23:26 WIB

BPBD: Ribuan Rumah di Lebak Ada di Daerah Rawan Longsor

Ribuan rumah itu berada di daerah aliran sungai, perbukitan, dan pegunungan

Longsor. Ilustrasi
Foto: Antara
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ribuan rumah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tinggal di daerah rawan longsor karena berada di daerah aliran sungai, perbukitan, dan pegunungan.

"Bencana longsor itu setiap bulan dialami masyarakat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Jumat (20/4).

Untuk menanggulangi risiko kebencanaan, BPBD terus mengoptimalkan penanganan melalui sistem stuktural dan non stuktural. Sistem stuktural di antaranya melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti BNPB, TNI, POLRI, PMI, Dinkes, Dinsos, DPUPR dan relawan.

Selain itu juga membangun sarana dan prasarana diantaranya gedung shelter, pemasangan alat deteksi dini kebencanaan dan jalan evakuasi. Sedangkan, sistem nonstruktural antara lain penyuluhan dan sosialisasi waspada daerah rawan bencana alam.

Kegiatan penyuluhan itu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi kebencanaan.

Di samping itu juga menyelenggarakan pelatihan dan simulasi kebencanan ke masyarakat dan relawan. Dengan demikian, kata dia, penanganan kebencanaan itu dapat mengurangi risiko bencana alam.

"Kami yakin melalui penanganan sistem stuktural dan non stuktural dapat mengurangi risiko bencana alam," katanya menjelaskan.

Semestinya, kata Kaprawi, ribuan rumah yang tinggal di daerah rawan longsor direlokasikan ke tempat yang lebih aman dari bencana alam.

Namun, Pemerintah Kabupaten Lebak harus melakukan kajian terlebih dahulu, terutama terkait kemampuan keuangan daerah untuk mendanai relokasi ke tempat yang aman itu.

Pemerintah daerah juga pernah melakukan relokasi bagi masyarakat yang rawan longsor, seperti masyarakat Bojongmanik dan Cimarga.

Saat ini, ribuan rumah rawan longsor tersebar di 16 kecamatan antara lain Kecamatan Bojongmanik, Sobang, Rangkasbitung, Cimarga, Cibadak, Gunungkencana, Leuwidamar, Bayah, Banjarsari, Cirinten, Malingping, Lebak Gedong, Cilograng, Cijaku, Muncang, Cibeber, dan Wanasalam. Sebab, di daerah itu terdapat daerah aliran sungai, perbukitan dan pegunungan," katanya.

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam tersebut agar meningkatkan kewaspadaan. Selama ini, curah hujan meningkat sehubungan tibanya masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Masa peralihan itu ditandai dengan hujan deras disertai angin kencang dan kilat. Peluang cuaca buruk hampir setiap siang sampai sore, sehingga berpeluang menimbulkan bencana alam.

"Kami pekan lalu menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga yang terkena longsor di Kecamatan Sobang dan Cipanas," katanyanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement