REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengungkapkan setelah dua rangkaian kereta light rail transit (LRT) tiba di Palembang, Sumatra Selatan maka akan dilakukan beberapa tahapan uji coba. Dia mengatakan, PT Industri Kereta Api (Inka) malam ini (20/4) akan membawa kedua rangkaian LRT tersebut ke depo.
Dia menjelaskan, setelah dua rangkaian LRT tersebut tiba di depo maka akan dilakukan tahap awal sebelum uji coba. "Nantindi depo akan dilakukan setting karena kan ini masih baru jadi perlu di-setting," kata Zulfikri di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat (22/4).
Setelah melakukan tahapan awalan tersebut, menurut Zulfikri nantinya akan didapatkan parameter tertentu yang akan disesuaikan dengan rangkaian LRT lainnya. Sehingga, kata dia, rangkaian LRT lain yang akan didatangkan secara bertahap hanya perlu disesuaikan dengan pengaturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Setelah itu, kata dia, PT Inka akan melakukan pengujian dinamis untuk LRT Palembang rersebut. "Uji dinamis ini, kereta akan bergerak terus dari stasiun OPI sampai ke Stasiun Jakabaring. Bolak-balik saja dia di situ," tutur Zulfikri.
Rangkaian LRT Palembang lainnya akan didatangkan secara bertahap hingga delapan rangkaian kereta. Setiap rangkaian LRT terdiri dari tiga kereta (gerbong). Lalu setiap keretanya diprediksi bisa menampung 200 sampai 300 penumpang.
Zulfikri menegaskan, jika semuanya sesuai rencana maka Juli 2018 bisa dilakukan pengujian rangkaian menggunakan beban. "Artinya nanti diberikan beban karena dari Mei sampai Juni 2018 kereta masih kosong," ungkap Zulfikri.
LRT Palembang akan melewati sebanyak 13 stasiun. Dalam sekali perjalanan akan melewati lima zona yang terdiri dari Stasiun Bandara, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Telkom, Stasiun RSUD, Stasiun Polda, Stasiun Demang, Stasiun Palembang Icon, Stasiun Dishub, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Polresta, Stasiun Jakabaring, dan Stasiun OPI.