Jumat 20 Apr 2018 22:01 WIB

Hendak Tawuran, 15 Siswa SD di Purwakarta Bawa Sajam

Di antara siswa tersebut, ada pelajar yang masih kelas satu SD.

Rep: ita nina winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Senjata tajam (Ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Senjata tajam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sebanyak 15 murid sekolah dasar (SD) asal Kabupaten Purwakarta, terpaksa diamankan sejumlah warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta. Mereka terindikasi hendak tawuran.

Mereka terlihat membawa sejumlah senjata tajam. Warga mengamankan mereka lalu menyerahkannya ke polisi.

Kapolsek Purwakarta AKP Suyono, mengatakan, berdasarkan penuturan saksi mata, para pelajar ini berkerumun di pinggir jalan di Kampung Baranangsiang, Kelurahan Sindangkasih sekitar pukul 10.00 WIB. Yang membuat geger, para pelajar ini terlihat membawa sejumlah senjata tajam, seperti, parang, gir motor bekas, celurit, golok, gesper sabuk serta besi tumpul.

"Pelajar ini, merupakan siswa SDN 1 Sindangkasih, " ujar Suyono, kepada sejumlah media, Jumat (20/4).

Setelah diamankan warga, mereka dibawa ke Mapolsek. Saat dimintai keterangan para pelajar ini hendak menyerang pelajar lainnya di SDN 6 Sindangkasih. Kejadian ini, jelas mencoreng dunia pendidikan. Apalagi, lanjut Suyono, mereka ini masih pelajar SD.

Rupanya, aksi 15 pelajar ini diduga akibat dari aksi pelemparan dari sekelompok anak-anak ke sekolah mereka. Belasan murid berseragam merah putih ini menuding pelemparan itu dilakukan pelajar SDN 6 Sindangkasih yang lokasinya tak jauh dari SD mereka.

"Sepertinya, aksi mereka ini sebagai balasan atas pelemparan tersebut, " ujarnya.

Menurut Suyono, dari 15 pelajar ini ada yang masih duduk di kelas satu. Tentu saja, aksi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para orang tua, harus lebih aktif lagi dalam memberikan pengawasan terhadap anaknya.

Untuk selanjutnya, para pelajar ini dikembalikan ke orang tua masing-masing. Tak hanya itu, Suyono berpesan para pelajar ini tidak mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua atau warga. Sebaliknya, mereka harus diberi pendidikan berbasis kasih sayang.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Kusnandar mengaku terkejut dengan adanya laporan pelajar SD yang terindikasi akan tawuran. Instansinya telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi hal itu, sSalah satunya dengan memanggil kedua sekolah.

"Kami sudah memanggil sekolah. Kejadian ini, terindikasi ada yang melatarbelakangi. Kasus ini mendapat perhatian dan kajian serius, " ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement