REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Bin Gakkum Ditlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengungkapkan penerapan sistem ganjil-genap Sudirman-Thamrin yang jamnya dimajukan menjadi pukul 06.00 WIB, ditujukan untuk menarik arus dari arah Cawang dan Tomang. Pelaksanaan uji coba akan dimulai Senin (23/4) selama sepekan.
Budiyanto menjelaskan, pada saat penerapan sistem ganjil-genap di ruas Tol Jakarta Bogor Ciawi terjadi kepadatan di Cawang. Penerapan sistem genap-ganjil di ruas Tol Tangerang-Jakarta juga mengakibatkan peningkatan volume kendaraan di Tomang. Dengan dimajukannya jam sistem ganjil-genap di Sudirman-Thamrin, akan dapat mengurai kepadatan tersebut.
"Sehingga dengan dampak tersebut dari BPTJ mengusulkan Waktu Gage Sudirman - Thamrin dimajukan, yang semula pagi hari dari pukul 07.00 WIB-10.00 WIB dimajukan pukul 06.00-10.00 WIB. Tujuannya untuk menarik arus dari Cawang dan dari Tomang (mempercepat pencairan)," kata Budiyanto saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/4).
Pada saat uji coba nanti, Polda Metro Jaya dan Dishub DKI akan bersinergi melakukan pengarahan dan sosialisasi kepada pengguna jalan. "(Dishub dan Ditlantas Polda Metro Jaya) Bersinergi," ujar Budiyanto.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan telah melakukan berbagai persiapan terkait uji coba penerapan sistem ganjil genap di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin yang dimajukan menjadi pukul 06.00 WIB.
"Persiapan sudah kami laksanakan, mulai dari rapat koordinasi, penyiapan petugas dan rambu jalan terkait uji coba tersebut," kata Sigit