Jumat 20 Apr 2018 20:05 WIB

Tahun Politik, Bijak Gunakan Medsos

Masyarakat harus berpikir lebih sebelum menyebarluaskan isu-isu berpotensi hoaks.

Rep: Antara/ Red: EH Ismail
Media sosial
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada tahun politik saat ini, tensi sosial masyarakat menjadi sangat panas. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan media sosial (medsos) agar tidak tergelincir dalam perbuatan yang berujung pada permasalahan hukum.

“Di tahun politik, biasanya perang antarpendukung paslon di media sosial sangat panas. Saya khawatir mereka menjadi lepas kontrol dengan terlalu aktif menyebarkan berita-berita hoaks sehingga berujung pada pelanggaran hukum,” kata Ketua Umum Komando Barisan Rakyat (Kobar) Rijal di Jakarta, Jumat (20/4).

Kobar yang sempat terlibat dalam kasus ujaran kebencian Saracen berharap, masyarakat berpikir lebih jauh sebelum menyebarluaskan isu-isu yang berpotensi menjadi hoaks. Rijal mengaku sempat mendekam di jeruji besi selama lebih dari 6 bulan akibat terlalu bersemangat menggunggah isu-isu ke medsos.

Mantan ketua umum Senat Mahasiswa Perguruan Tingggi (SMPT) Universitas Jayabaya dan aktivis HMI ini juga berpendapat, demokrasi yang tengah berjalan saat ini memang masih banyak kekurangan dan belum berkeadilan. Namun demikian, dia meminta agar masyarakat menyikapinya tetap dengan kepala dingin sehingga tidak tergelincir kepada perbuatan yang merugikan diri sendiri akibat bersentuhan dengan permasalahan hukum.

“Pilkada serentak yang menimbulkan suasana panas harus bisa disikapi masyarakat maupun aparat agar bisa sama-sama menahan diri,” ujar Rijal.

Dia berpandangan, sikap Polri yang lebih berhati-hati dalam merespons ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, sudah tepat. Jika hal yang sama juga diperlihatkan oleh masyarakat, diharapkan suasana pilkada bisa berlangsung lebih sejuk dan aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement