Jumat 20 Apr 2018 17:21 WIB

Sentra Layanan Pos Tanah Abang Siap Hadapi Era Digital

Masalah kualitas pelayanan tidak bisa ditawar untuk menyikapi tantangan ke depan

Kepala Regional 4 Jakarta, Pupung Purnama melakukan kick off Sentra Layanan Pos Tanah Abang (SLTA) yang terletak di Blok B Lantai 8 pusat garment Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
Foto: Istimewa
Kepala Regional 4 Jakarta, Pupung Purnama melakukan kick off Sentra Layanan Pos Tanah Abang (SLTA) yang terletak di Blok B Lantai 8 pusat garment Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) khususnya Regional 4 Jakarta pada Jumat (20/4) melakukan kick off Sentra Layanan Pos Tanah Abang (SLTA) yang terletak di Blok B Lantai 8 pusat garment Pasar Tanah Abang. Kepala Regional 4 Jakarta, Pupung Purnama mengatakan, Pasar Tanah Abang  telah melakukan modernisasi menuju era ekonomi digital dengan memadukan pasar online dan offline dan tujuan pembukaan SLTA adalah untuk menemu kenali kebutuhan para pelanggan, seller (toko online dan offline) khususnya di pusat pusat Grosir.

"Pos hadir untuk melengkapi layanan sebelumnya yang sudah ada. SLTA ini selain penerimaan loket juga berfungsi sebagai processing, customer service dan marketing yang dilengkapi dengan tenaga oranger. Intinya SLTA diposisikan sebagai New Era Pos Indonesia," jelas Pupung dalam rilisnya, Jumat (20/4).

Pupung menjelaskan Era baru Pos Indonesia adalah membangun direct selling melalui oranger bertujuan untuk menciptakan daya saing yang kuat dibandingkan dengan pesaing dengan menggunakan strategi penjualan secara fleksibel, mudah dan cepat. Peranan tenaga penjualan ada digarda terdepan khusus untuk menggarap potensi yang ada di Regional Jakarta dan sekitarnya.

"Kami membentuk zona-zona penggarapan pasar melalui seller-seller yaitu oranger yang dimulai di lokasi Pasar Tanah Abang. Para oranger terdiri dari porter, oranger toko yang siap membantu dan melayani para customer di area Pasar Tanah Abang mengirimkan barangnya ke seluruh tanah air," ujar Pupung.

Pupung juga mengakui, persaingan bisnis yang makin kompetitif dan perkembangan pesat teknologi dan informasi maupun komunikasi mengakibatkan semakin pendeknya siklus hidup produk. Untuk meraih keunggulan bersaing pelayanan harus menjadi suatu bagian yang terintegrasi dalam pelaksanaan bisnis untuk mewujudkan superior customer value.

Ada 4 faktor yang menjadi fokus perbaikan layanan yang dilakukannya yaitu kecepatan, ketepatan, keterlacakan dan keamanan. "Oleh karena itu masalah kualitas pelayanan merupakan faktor yang tidak bisa ditawar lagi dan merupakan suatu keharusan untuk menyikapi tantangan ke depan," ucapnya.

Selain itu, pengaruh kualitas pelayanan selain meningkatkan keuntungan dan finasial melalui penciptaan kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen juga meningkatkan keunggulan kompetitif. Untuk mencapai customer bonding tidaklah mudah perlu dikerjakan secara fokus dan usaha yang keras.

Customer value merupakan emotional bond yang ada antara konsumen dan perusahaan setelah konsumen (pelanggan) menggunakan produk. Sehingga terjadi keterikatan emosional dan pada akhirnya konsumen mendapatkan nilai tambah.

"Untuk dapat mewujudkan nilai tambah bagi pelanggan perlu dilakukan maintenance terhadap pelanggan agar pelanggan tidak berpaling kepada Perusahaan lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement