Jumat 20 Apr 2018 02:12 WIB

Gunung Kidul akan Bangun Museum Benda Purbakala

Selama ini benda peninggalan bersejarah tidak disimpan di Gunung Kidul.

Ekskavasi benda purbakala
Foto: Republika
Ekskavasi benda purbakala

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun museum untuk menyimpan benda purbakala di daerah ini.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunung Kidul Agus Kamtono di Gunung Kidul, Kamis (19/4), mengatakan selama ini benda peninggalan bersejarah tidak disimpan di Gunung Kidul melainkan disimpan di berbagai museum salah satunya dititipkan ke museum di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dan BPCB Yogyakarta.

"Selama ini kami belum memiliki museum, maka banyak peninggalan bersejarah yang ditemukan di Gunung Kidul tidak disimpan di sini," katanya.

Ia mengatakan dengan dibangunnya museum yang satu kompleks dengan taman budaya di Siono, Logandeng, Playen, diharapkan bisa mengakomodasi temuan benda bersejarah. Selama ini banyak peninggalan bersejarah dari zaman prasejarah hingga zaman penjajahan yang ditemukan.

"Kalau memiliki museum, maka benda bersejarah dapat kita rawat sendiri sehingga masyarakat tidak kehilangan sejarahnya," katanya.

Agus mengatakan pihaknya belum merinci anggaran yang digunakan untuk membangun museum. Namun bisa dipastikan anggaran berasal dari dana keistimewaan. "Saat ini untuk museum masih kita kaji," katanya.

Ketua Dewan Kebudayaan Gunung Kidul CB Supriyanto mengaku mendukung pembangunan museum di Gunung Kidul. Namun demikian, pihaknya berharap pemerintah daerah tidak hanya membangun, tetapi juga mengelola museum dengan baik.

"Pembagunan museum agar benda-benda peninggalan sejarah dapat tersimpan dengan baik," katanya.

Ia berharap dengan adanya museum bisa mendukung pariwisata yang tengah berkembang, menjadi wisata edukasi, dan dapat menjadi bahan pembelajaran baik bagi masyarakat Gunung Kidul sendiri maupun wisatawan. "Muesen ini untuk mendukung pariwisata di Gunung Kidul," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement