Kamis 19 Apr 2018 19:40 WIB

BMKG: Potensi Gempa Besar Susulan Banjarnegara Sangat Kecil

Gempa berkekuatan 4,4 SR sebelumnya terjadi pada Rabu (18/4) siang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, sangat kecil potensi terjadinya gempa bumi susulan dengan kekuatan atau magnitudo yang besar pascagempa Banjarnegara. Gempa bumi tektonik terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB dengan kekuatan 4,4 SR pada 7,21 Lintang Selatan dan 109,65 Bujur Timur dengan kedalaman empat kilometer.

"Hingga hari ini tercatat satu kali gempa susulan terjadi dengan kekuatan magnitudo 2,6 pada pukul 23.32 WIB. Dengan magnitudo gempa susulan semakin kecil maka tampak bahwa kondisi gempa semakin stabil maka sangat kecil potensi terjadi gempa susulan lebih besar," kata Dwikorita di Jakarta, Kamis (19/4).

Untuk itu, diharapkan masyarakat khususnya warga Banjarnegara agar tetap tenang dan jangan terpengaruh isu dari sumber lain selain BMKG, BNPB dan BPBD. Berdasarkan model peta tingkat guncangan (Shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar terjadi di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI).

Sedangkan, menurut laporan masyarakat yang diterima BMKG menunjukkan guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara dan sekitarnya. Meski magnitudo kecil, gempa tersebut menimbulkan korban jiwa dan luka-luka serta merusak ratusan rumah dan fasilitas umum di Banjarnegara.

Dwikorita mengatakan, gempa Banjarnegara sangat unik karena magnitudonya kurang dari lima tapi skala MMI bisa mencapai IV dan V. "Ini terjadi akibat aktivitas sesar atau patahan aktif yang sifatnya lokal dan terutama disitu daerah yang terguncang tersusun atas elemen sedimen yang lunak dan lepas sehingga guncangannya terasa kuat," tutur Dwikorita.

Dia juga menyebutkan bahwa sesar lokal tersebut merupakan patahan baru yang belum teridentifikasi dalam peta sumber dan bahaya gempa bumi yang dikeluarkan pada 2012. BMKG mencatat sejak 12 April hingga 19 April 2018 atau dalam sepekan sebanyak 141 gempa telah terjadi dengan kekuatan gempa bervariasi dan 12 gempa di antaranya berkekuatan magnitudo lebih dari lima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement