Kamis 19 Apr 2018 17:29 WIB

Ini Tiga Skenario Hasil Pilgub Jabar Menurut Indo Barometer

Elektabilitas pasangan Rindu hingga kini masih unggul.

 Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menjelaskan hasil survei  tentang pilkada Jawa Barat yang di lakukan indobaremeter di  jakarta, Kamis (19/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menjelaskan hasil survei tentang pilkada Jawa Barat yang di lakukan indobaremeter di jakarta, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indo Barometer memiliki tiga skenario hasil pilgub Jabar 2018. Tiga skenario itu didasari atas hasil survei yang menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhamul Ulum (Rindu) sebesar 36,7 persen. Pasangan Rindu mengungguli pesaing terdekatnya, Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi (2DM) dengan elektabilitas 31,3 persen.

Skenario pertama adalah pasangan Rindu menjadi pemenang. Skenario yang kedua, pasangan 2DM menjadi pemenang jika berhasil meningkatkan suara, sementara skenario ketiga adalah hasil kejutan, yakni pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu (Asyik) atau pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) menjadi pemenang.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menjelaskan, elektabilitas pasangan Asyik sebesar 5,4 persen. Sementara itu, pasangan Hasanah 3,4 persen. Pemilih yang belum menandai apa pun di surat suara sebesar 23,3 persen.

"Rindu mengalami penurunan sejak penetapan calon yang sudah fix dan calon-calon sudah bekerja. Datangnya dua kandidat baru seperti Hasanah dan Asyik menggerogoti suara penantang dan dalam konteks ini, Rindu penantang berhadapan dengan 2DM yang notabene petahana," ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/4).

Qodari mengatakan, hasil akhirnya semua tergantung kerja-kerja politik masing-masing pasangan calon (paslon) karena waktunya relatif panjang, yaitu bulan April, Mei, dan Juni. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan mengatakan, hasil survei tersebut akan menjadi pelajaran besar bagi partainya untuk bekerja keras merebut kemenangan di Pilkada Jabar 2018.

Dia menekankan bahwa dalam sejarah pilkada langsung di Jabar, paslon yang disurvei memiliki tingkat elektabilitas tertinggi belum pernah menang ketika hasil akhir pilkada. "Biasanya tinggi survei di awal belum pernah menang di Jabar dan itu bisa berulang," ujarnya.

Survei Indo Barometer di Pilkada Jawa Barat dilaksanakan pada 20-26 Maret 2018, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden, margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement