Kamis 19 Apr 2018 17:06 WIB

Survei Indo Barometer: Pasangan Emil-Uu Unggul di Jabar

Survei Pilkada Jawa Barat ini dilaksanakan Indo Barometer pada 20-26 Maret 2018.

Pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan paparannya saat Debat Publik Pertama Pilgub Jawa Barat 2018 bersama empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan paparannya saat Debat Publik Pertama Pilgub Jawa Barat 2018 bersama empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Pilkada Jawa Barat yang dilakukan Indo Barometer memperlihatkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Mochamad Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) masih unggul dibandingkan tiga pasangan lainnya. Survei Pilkada Jawa Barat ini dilaksanakan Indo Barometer pada 20-26 Maret 2018.

"Berdasarkan pertanyaan terbuka terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, awareness pemilih terhadap pasangan Mochamad Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan suara 17,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Kamis (19/4).

Adapun, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memperoleh 13,4 persen, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mendapatkan hasil 3,3 persen, dan pasangan Hasanuddin -Anton Charliyan mendapatkan hasil 0,5 persen. Pasangan lainnya mendaparkan 14.1 persen dan responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab ada 51 persen.

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden dengan margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka.

Sementara dari simulasi dengan mengunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Mochamad Ridwan Kami- Uu Ruzhanul Ulum juga masih tertinggi dengan meraih hasil 36,7 persen. Selisih 5,4 persen dengan pasangan Deddy Mizwar -Dedi Mulyadi yang memperoleh dukungan 31,3 persen.

Kemudian disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang memperoleh hasil 5,4 persen, dan pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan 3,4 persen. Sedangkan, pemilih yang tidak menandai apapun di surat suara ada 23,3 persen.

Dari survei tersebut juga diperoleh alasan utama publik memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah dekat dengan rakyat sebanyak 15,6 persen, kinerjanya bagus (mampu bekerja) memperoleh 15,3 persen, berpengalaman ada 14,3 persen, ingin perubahan lebih baik ada 6,4 persen dan pasangan cocok ada 5,9 persen.

Dari hasil survei ini, tambah Qodari setidaknya ada tiga skenario Pilgub Jawa Barat. Skenario pertama adalah pasangan Rindu akan menang, jika Rindu mampu mempertahankan keunggulan suara. Sementara skenario kedua, pasangan 2DM akan menang, jika 2DM mampu mengejar ketertinggalan suara.

"Dan skenario Kejutan; yakni pasangan underdog yang menang, pasangan Asyik dan Hasanah," kata Qodari.

Oleh karena itu, tambah Qodari, berdasarkan temuan di atas, dinamika politik masih sangat kompetitif. Apalagi berdasarkan pengalaman Pilkada 2008 dan 2013, pertarungan makin ketat dengan bertambahnya jumlah pasangan calon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement