Rabu 18 Apr 2018 20:00 WIB

BMKG: Gempa Banjarnegara Dangkal, Tapi Merusak

Gempa Banjarnegara kombinasi pergerakan mendatar dan naik.

Red: Nur Aini
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa dengan magnitude 4,4 yang mengguncang Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, merupakan gempa dangkal, tetapi merusak.

"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust fault)," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (18/4).

Gempa bumi tektonik terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB dengan kekuatan 4,4 pada 7,21 Lintang Selatan dan 109,65 Bujur Timur dengan kedalaman empat kilometer. Gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di darat. Dari hasil pemantauan BMKG, selama satu jam belum tercatat gempa bumi susulan.

Berdasarkan model peta tingkat guncangan (shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar terjadi di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI).

Sementara itu, laporan masyarakat yang diterima BMKG menunjukkan guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, dan sekitarnya. Data sementara dampak gempa bumi berdasarkan sumber BNPB adalah satu orang meninggal dunia, dua orang luka-luka, dan puluhan bangunan rumah mengalami kerusakan.

"Warga agar tetap waspada dengan gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil," katanya.

Selain itu, warga diimbau agar tetap tenang. Warga juga diminta untuk mengikuti arahan BPBD, informasi dari BMKG, serta tidak terpancing dengan isu yang tidak bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement