REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya menghentikan sementara proses evakuasi dump truck yang tercebur ke sungai akibat ambruknya Jembatan Widang, di perbatasan Kabupaten Lamongan, Tuban, Jawa Timur. Ketiadaan alat berat menjadi penghalang evakuasi.
Petugas Basarnas Surabaya Andi Pamuji melalui pesan singkatnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam, menginfromasikan evakuasi akan dilanjutkan kembali pada Rabu.
"Rapat evaluasi bersama Kepolisian Resor setempat dan instansi terkait lainnya telah menyepakati evakuasi malam ini dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok," kata Andi, Selasa (17/4).
Petugas bersama warga mengevakuasi sepeda motor yang tercebur dalam kejadian runtuhnya jembatan Widang, di Tuban, Jawa Timur, Selasa (17/4).
Jembatan Widang di perbatasan Kabupaten Lamongan-Tuban ambrol pada Selasa (17/4) sekitar pukul 11.00 WIB pagi. Insiden tersebut mengakibatkan sebuah dump truck, dua unit truk tronton, dan sebuah sepeda motor tercebur ke sungai.
Basarnas telah mengevakuasi tujuh orang korban, seorang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. "Seorang korban lainnya mengalami luka berat telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Lamongan. Lima korban dalam kondisi luka ringan dibawa ke Puskesmas Widang, Kecamatan Babat, Lamongan," ujar Andi.
Petugas mengevakuasi truk di lokasi jembatan Widang yang runtuh, Tuban, Jawa Timur, Selasa (17/4).
Selain itu, Basarnas juga telah mengevakuasi dua truk tonton serta satu unit sepeda motor yang tercebur ke sungai. Alhasil, tinggal satu unit dump truck yang hingga Selasa malam belum dievakuasi.
Menurut Andi, evakuasi dump truck sangat penting untuk memastikan tidak ada korban lainnya. "Evakuasi dump truck terkendala alat berat crane. Kami membawa crane dengan daya angkat 25 ton, tapi tampaknya tidak mampu untuk mengangkat dump truk dari dasar sungai," katanya.
Basarnas tengah mengupayakan mendatangkan crane dengan daya angkat yang lebih berat lagi ke lokasi.