Senin 24 Feb 2020 21:11 WIB

Ketika Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Probolinggo Ambrol

Akibatnya warga setempat harus memutas melalui jalan alternatif sejauh 5 kilometer

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Probolinggo ambrol.
Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Probolinggo ambrol.

jatimnow.com - Jembatan penghubung Desa Sumendi Kecamatan Tongas dan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo ambrol. Akibatnya, warga setempat harus memutar melalui jalan alternatif sejauh lima kilometer.

"Warga dan anak sekolah harus mencari jalan alternatif dan harus memutar 5 kilometer akibat ambruknya jembatan tersebut," kata Saed, warga Dusun Blobo, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Senin (24/2/2020).

Saed mengaku jembatan tersebut ambruk lantaran diterjang banjir pada Jumat (21/2/2020), saat wilayah tersebut diguyur hujan lebat. "Secara otomatis aktivitas perekonomian warga sangat terganggu," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi menjelaskan, dalam satu bulan terakhir, banjir terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo, termasuk di Kecamatan Tongas.

Anggota Komisi 8 DPR RI saat sidak di lokasi<a href= jembatan ambrol di Kabupaten Probolinggo" width="100%" />

"Kami terus melakukan assessment warga terdampak banjir, termasuk ambrolnya jembatan ini. Kami akan segera melakukan pembangunan jembatan sementara sehingga bisa dipakai aktivitas warga," jelas Anggit. Selain menyebabkan jembatan ambrol, banjir juga merendam rumah warga akibat banyaknya tanggul yang jebol.

Di tempat yang sama, anggota Komisi 8 DPR RI Anisah Syakur mengungkapkan, komisinya sidak ke lokasi setelah mendapat banyak laporan warga. "Kami ingin mengetahui secara langsung dampak dan penyebab banjir yang ada di Kabupaten Probolinggo," tegasnya.

Anisah menambahkan, banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo disebabkan tanggul jebol dan jembatan ambruk serta banyak sungai yang tidak memiliki plensengan. "Masukan dan usulan warga akan kami tampung untuk kami sampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat. Sehingga dampak banjir di Kabupaten Probolinggo bisa segera terselesaikan dan tidak menjadi langganan banjir setiap tahunnya," tambahnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement