Selasa 17 Apr 2018 19:17 WIB

Coklit Diperlukan untuk Sukseskan Pemilu

Selama satu bulan petugas Pantarlih turun langsung dari rumah ke rumah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman Sri Purnomo.
Foto: Wahyu Suryana.
Bupati Sleman Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) serentak. Bupati Sleman, DIY, Sri Purnomo berharap, masyarakat dapat menerima kehadiran Pantarlih dengan terbuka memberikan informasi data yang diperlukan.

"Hal ini perlu untuk mendukung dan menyukseskan pesta demokrasi dalam Pemilu 2019 nanti," kata Sri, Selasa (17/4).

KPU Kabupaten Sleman  memulai gerakan coklit di Rumah Dinas Bupati Sleman. Rombongan dipimpin Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Shidqi, diterima langsung Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Rombongan didampingi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Banwaslu), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih). Gerakan coklit ini sendiri akan dilakukan serentak sejak 17 April sampai 17 Mei mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Shidqi menuturkan, selama satu bulan tersebut petugas Pantarlih turun langsung dari rumah ke rumah. Agendanya, tetap melakukan pencocokan kesesuaian data dan syarat calon pemilih.

"Petugas mengecek apakah data sudah cocok dan memenuhi syarat untuk didaftar menjadi pemilih dan yang meninggal dicoret," ujar Shidqi.

Ia menambahkan, Daftar Penduduk Potensial Pemiliah (DP4) Pemilu 2019 sejauh ini ada sebanyak 829.900 pemilih. Sedangkan, Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Pantarlih pada Pemilu 2019 sebanyak 3.337 TPS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement