Selasa 17 Apr 2018 16:46 WIB

Polisi Datangkan Crane Tangani Jembatan Widang Tuban

Crane digunakan untuk mengevakuasi tiga truk yang tercebur ke Bengawan Solo

Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.
Foto: Dok Polres Tuban
Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Kepolisian Resor (Polres) Tuban, Jawa Timur, berusaha mendatangkan crane untuk menangani jembatang Widang yang patah di bagian utara sepanjang sekitar 50 meter. Crane di gunakan untuk mengevakuasi tiga truk yang tercebur ke Sungai Bengawan Solo.

"Satu-satunya cara untuk mengevakuasi tiga truk yang tercebur di Bengawan Solo dengan memanfaatkan crane," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiyono, di lokasi jembatan Widang, Selasa (17/4).

Dari hasil koordinasi dengan Polres, Joko mengatakan crane dibutuhkan untuk mengevakuasi tiga truk yang masuk ke Bengawan Solo dengan mendatangkan crane yang kemampuannya 200 ton. "PT Semen Gresik Tuban memiliki crane, tetapi kemampuannya hanya 70 ton," ujarnya.

Menurutnya, untuk mengevakuasi tiga truk yang masuk ke Bengawan Solo dengan memanfaatkan crane jelas akan mengalami kesulitan. "Kita belum tahu nanti posisi crane," ucapnya.

Dari petugas yang ada di bawah, Joko Ludiyono, juga Kasat Lantas Polres Tuban AKP Eko Iskandar, memperoleh penjelasan bahwa jembatan yang patah itu masih bergerak ke bawah. "Jembatan masih bergerak jadi berbahaya kalau kita mencari korban dengan menyelam," ujar seorang petugas yang ada di bawah jembatan.

Sesuai keterangan, Kanit Reskim Polsek Widang Ipda Pol Ramlih, jembatan Widang bagian barat yang menyeberangi Bengawan Solo itu, patah Selasa sekitar pukul 10.15 WIB. "Suara jembatan berderak keras, kemudian tiga truk terjungkal masuk Bengawan Solo, sedangkan dua pengendara sepeda motor yang sekarang diamankan di polsek selamat, tetapi sempat pingsan," ucap dia yang mengaku sudah memintai keterangan kepada dua korban itu.

Menjawab pertanyaan, AKP Eko Iskandar juga Joko Ludiyono mengaku belum tahu pasti jumlah korban dalam kejadian jembatan Widang yang patah itu. "Kita belum tahu pasti berapa jumlah korbannya," tegas AKP Eko.

Dari data yang diperoleh ketika jembatan patah, dua pengendara sepeda motor dengan nomor polisi L-3466-DJ yang selamat yaitu Ubaidillah Maksum warga Desa Rembes, Kecamatan Palang, Tuban dan Afifudin (20) warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Tuban.

Selain itu, pengemudi truk dengan nomor pol S-8569-UE atas nama Samsul Arif (52), asal Trowulan, Mojokerto, menderita luka-luka. "Saya yang membawa korban Samsul Arif ke Puskesmas Widang," kata Petugas Puskesmas Widang, Tuban Alimin, menambahkan.

Antara yang berada di lokasi menjumpai petugas penyelamat termasuk warga di lokasi kejadian menemukan pengemudi truk atas nama Mukhlisin (48), warga Desa Banter, Kecamatan Banjer, Gresik, dalam keadaan meninggal dunia.

Ia dikeluarkan dari dalam truk yang tercebur di dalam Bengawan Solo tertimpa sebuah truk lainnya. "Sopir truk yang kami temukan sudah meninggal dunia," ungkap seorang warga Babat, Lamongan Yudi yang ikut mengevakuasi korban.

Selain itu, petugas juga berhasil mengevakuasi sebuah sepeda motor dengan L-3466-DJ. "Nomor truk lainnya belum kami ketahui sebab di dalam air," imbuh Yusron warga lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement