REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survey Median Nusantara (Median) baru saja menggelar survei terkait Pilpres 2019. Hasil survei menunjukkan elektabilitas calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) meningkat, sementara Prabowo Subianto mengalami penururan.
Selain temuan terkait elektabilitas capres, Median juga mengaku mendapat temuan menarik mengenai elektabilitas calon wakil presiden (cawapres). Sudarto menjelaskan, hingga hari ini diketahui tidak ada satupun cawapres yang elektabilitasnya di atas 10 persen.
Hasilnya, Anies Baswedan memiliki elektabilitas yang paling tinggi dengan 6,2 persen, disusul mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 5,4 persen, kemudian Prabowo Subianto dengan 4,9 persen, Cak Imin 4,7 persen. Kemudian AHY memiliki elektabilitas dengan 3,8 persen, lalu Wiranto 3,7 persen, Harry Tanoe 3,7 persen, terakhir Anis Matta dengan elektabilitas 3 persen.
"Ini menunjukkan yang pertama bahwa hari ini masyarakat belum terlalu fokus untuk memikirkan siapa cawapresnya, masyarakat jauh lebih fokus untuk melihat siapa capresnya" ujarnya.
Untuk diketahui, metode yang dipakai dalam survei tersebut melibatkan 1.200 responden sebagai target sampel. Responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling.
Dalam survei tersebut, diketahui elektabilitas capres Jokowi mengalami kenaikan dari 35,0 persen pada bulan Februari 2018 kini menjadi 36,2 persen pada bulan April 2018. Sementara itu, hasil survei Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan elektabilitas dari 21,2 persen menjadi 20,4 persen pada bulan April 2018.