REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Survey Nasional (Median) merilis survei yang dilakukan selama kurun waktu 24 Maret - 6 April 2018. Hasilnya, dari 100 persen pemilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebanyak 66,7 persen enggan memilih Prabowo jika mendampingi calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Riset Median, Sudarto mengatakan, hanya 16,7 persen saja yang mau memilih Jokowi jika berpasangan dengan Prabowo. Sementara, 16,7 persen lainnya tidak menjawab.
"Artinya Prabowo bukan pasangan yang cocok dengan Jokowi," jelas Sudarto, Senin (16/4).
Sudarto lebih lanjut menjelaskan, hal itu dikarenakan ada lebih banyak konstituen Prabowo yang tidak setuju jika mantan Danjen Kopassus tersebut dipasangkan dengan Jokowi. Tidak hanya Prabowo, berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.200 responden, mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo juga dianggap bukan merupakan pasangan yang cocok bagi Jokowi.
Hal itu terbukti jika Jokowi berpasangan dengan Gatot, ada sekitar 49,0 persen pemilih yang tidak bersedia memilih Jokowi. Sebaliknya, 100 persen pemilih Jokowi bersedia memilih Jokowi jika berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Ada tiga tokoh dalam 10 besar elektabilitas. Pertama, Muhaimin Iskandar karena 100 persen orang yang mengaku pilih Muhaimin menjawab mau pilih, lalu Hary Tanoe (HT) karena ada 66,7 persen pemilih HT yang setuju jadi wakil Jokowi. Ketiga adalah AHY, karena ada 52,8 persen pendukungnya bersedia memilih kalau AHY wakil Jokowi," jelasnya.