Senin 16 Apr 2018 18:20 WIB

BBKSDA Riau Lacak Beruang Terkam Petani

Petani tersebut mengamalami luka di bagian paha.

 Beruang (ilustrasi)
Foto: Lucy Nicholson/Reuters
Beruang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengirim petugas guna melacak keberadaan dua ekor beruang madu (helarctos malayanus) yang menyerang manusia. Beruang itu dilaporkan menerkam seorang petani di Kabupaten Rokan Hulu hingga terluka.

"Tim kita sudah ke lokasi untuk mengumpulkan informasi dan melacak satwa tersebut," kata Kepala Humas BBKSDA Riau Dian Indriati kepada Antara di Pekanbaru, Senin (16/4).

Hingga kini, dia mengatakan tim yang terdiri dari Bidang Bidang Wiayah II BBKSDA Riau masih berada di lokasi untuk mengumpulkan informasi pascakejadian tersebut.

Serangan beruang tersebut terjadi pada Minggu (15/4) di Dusun Lubuk Ulat, Desa Cipang Kiri Hulu, Kecamatan Rokan IV Koto, Rokan Hulu.

Dalam insiden tersebut, seorang petani bernama Dasril (48) mengalami luka pada bagian paha hingga harus menjalani penanganan medis secara operasi di rumah sakit setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan insiden berawal saat Dasril hendak berangkat untuk menderes pohon karet di Dusun Lubuk Ulat.

"Saat dalam perjalanan, tiba-tiba dua ekor beruang muncul dan menyerang korban secara bergantian. Korban sempat melawan dengan mengayungkan parang dan melukai seekor beruang," kata Guntur.

Namun, lanjutnya, tiba-tiba seekor beruang lainnya kembali menyerang korban dan menggigit paha korban. Dasril kembali berusaha mempertahankan diri dan seekor beruang yang menyerang korban melarikan diri.

Pascaserangan bertubi-tubi tersebut, korban berusaha menyelamatkan diri dengan kondisi terluka. Beruntung, pasca kejadian seorang rekan korban melintas dan langsung membawa korban ke rumah sakit.

Saat ini, Guntur mengatakan Dasril telah menjalani operasi pada bagian paha dan kondisinya jauh lebih membaik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement