REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jenazah Andrey Voytech, warga negara asing yang meninggal setelah sempat hilang saat mendaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah, dikremasi di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Senin, (16/4) tanpa dihadiri secara langsung oleh anggota keluarganya.
Dalam pelaksanaan kremasi tersebut, keluarga memberi kuasa kepada Rindang Krisnavianto Tulu, anggota Basarnas Jawa Tengah yang selama ini selalu berkomunikasi dengan keluarga di Slovakia untuk memberi perkembangan proses pencarian Andrey.
Saat pelaksanaan kremasi, teman wanita Andrey selama berada di Indonesia, Sistha Amina Verdiani, juga datang langsung untuk melepas jenazahnya. Rindang mengaku mendapat kuasa dari kedua orangtua Andrey untuk mengurus berbagai hal berkaitan dengan jenazah hingga proses pascakremasi.
Ia menyebut kremasi terhadap Andrey ini merupakan permintaan pihak keluarga. "Keluarga menyampaikan permintaan terakhir almarhum saat masih hidup agar jenazahnya nanti dikremasi dan abunya dibawa ke Slovakia," katanya.
Saat pelaksanaan kremasi pun, Rindang juga melakukan video call secara langsung dengan pihak keluarga agar mengetahui prosesi yang berjalan.
Usai dikremasi, lanjut dia, seluruh barang beserta abu jenazah Andrey akan diserahkan ke Kedutaan Besar Slovakia di Jakarta. "Setelah ini akan dikoordinasikan dengan kedutaan, mungkin butuh beberapa waktu," katanya.
Sebelumnya, Andrey Voytech yang hilang saat mendaki di Gunung Merbabu, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia oleh tim pencari pada Sabtu (7/4/2018). "Ditemukan di sungai, diduga terjatuh," kata juru bicara Basarnas Jawa Tengah Zulhawary Agustianto.
Menurut dia, korban diduga terjatuh dari tebing dengan ketingiaan sekitar 13 meter.