Ahad 15 Apr 2018 19:21 WIB

Survei: Elektabilitas Deddy Mizwar Terdongkrak Dedi Mulyadi

Ridwan Kamil berpotensi menyalip kembali dengan cara meningkatkan pengenalan.

Rep: Arie Lukihardianti/inas widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM 4 Jabar) menggungguli duet Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). Keunggulan Deddy Mizwar dibandingkan Ridwan Kamil berkat keberadaan Dedi Mulyadi. 

Dedi Mulyadi ikut mendongkrak elektabilitas pria yang akrab disapa Demiz tersebut. Sebaliknya, Uu Ruzhanul Ulum belum bisa meningkatkan elektabilitas Ridwan Kamil, yang awalnya tertinggi pada PIlgub Jawa Barat 2018. 

Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, sebanyak 43,2 persen responden mengaku memilih Demiz-Dedi , sedangkan Rindu dengan 39,27 persen. Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) meraih 8,2 persen dan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) sebesar 4,1 persen.

Toto mengatakan, merujuk pada data survei sebelumnya, perubahan peta kekuatan pasangan para kandidat tersebut karena faktor peranan calon wakil gubernur. Cawagub bisa menyumbang penaikan atau penurunan elektabilitas pasangan. 

 

Cagub Dedi Mulyadi menyimpan tabungan elektabilitas saat dirinya menjadi kandidat calon gubernur. Elektabilitas Dedi Mulyadi ini meningkatkan elektabilitas Demiz setelah keduanya berpasangan. 

“Hal ini tidak terjadi pada pasangan Rindu, ada peran Uu menurunkan elektabilitas Ridwan Kamil," ujar Toto dalam konferensi pers di Kota Bandung, Ahad (15/4).

Berdasarkan hasil survei, kata dia, awalnya secara personal, Deddy Mizwar memiliki elektabilitas 38,9 persen, kalah dari Ridwan Kamil yang elektabilitasnya 40,8 persen. Namun, Dedi Mulyadi memiliki elektabilitas tertinggi di antara cawagub lain, dengan raihan 38,0 persen dan Uu Ruzhanul Ulum memperoleh 16,8 persen.

Kenaikan elektabilitas setelah dipasangkan, kata dia, terjadi juga pada pasangan Asyik yang memperoleh 8,2 persen. Sudrajat memiliki elektabilitas 4,2 persen dan Ahmad Syaikhu sebesar 8,9 persen. 

Sementara pasangan Hasanah memiliki elektabilitas 4,1 persen. Raihan elektabilitas secara pribadi Hasanudin sebesar 2,7 persen dan Anton Charliyan 3,6 persen.

Masih dinamis

photo
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum. (Republika/Edi Yusuf)

Toto menilai, masih ada beberapa pekan lagi bagi keempat pasangan calon untuk meraih dukungan calon pemilih pada Pilgub Jabar 2018. "Perubahan peta kekuatan para calon akhirnya dinamis, karena sebelumnya stagnan,” kata dia. 

Dari keempat pasangan calon, tren pasangan DM 4 Jabar cenderung paling kuat dan terus meningkat sejak penetapan oleh KPU. Menurut Toto, Dedi Mulyadi memiliki peran dalam peningkatan elektabilitas pasangan DM 4 Jabar. 

Walau tingkat pengenalannya masih 55 persen, tingkat kesukaannya mencapai 73 persen dan masih dapat terus dinaikkan. Berbeda dengan Deddy Mizwar yang tingkat pengenalannya sudah 94,8 persen walaupun tingkat kesukaannya sudah 81,8 persen. 

Menurut Toto, Dedi Mulyadi memiliki pemilih militan atau strong supporter yang cukup tinggi dengan angka 26,6 persen. “Dibandingkan dengan Uu (12,5 persen), Syaikhu (4,3 persen) dan Anton (1,8 persen)," katanya. 

Menurut Toto, Ridwan Kamil berpotensi menyalip kembali dengan cara meningkatkan pengenalan. Namun, dia mengatakan, pasangan Rindu harus melakukan pergerakan yang luar biasa. 

Toto memprediksi, tanpa pergerakan yang luar biasa maka bukan mustahil ini akan menjadi lampu kuning bagi pasangan Rindu. Apalagi, jika merujuk pada tren yang terus menurun karena tidak mudah bagi kandidat yang punya tren menurun untuk bangkit.

Survei ini diambil melalui tatap muka kepada 440 responden pada 21-29 Maret 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 4,8 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement