Ahad 15 Apr 2018 05:07 WIB

Marx dan Engels: Raksasa Pemikir Riwayatmu Dulu

Seratus tahun lebih sejak kematian Karl Marx, ditemukan banyak kesalahan Marxisme.

Kiburan Karl Marx.
Foto:
Lambang PKI dan Kantor Pemuda Rakyat diserbu masa setelah terjadinya peristiwa G30SPKI. Komunisme berserta ajaran Marxisme dan Leninisme kemudian dinyatakan terlarang di Indonesia. PKI dibubarkan.

                                                          ******

Film pun berakhir di sana. Tapi sejarah terus berlanjut. Seratus tahun lebih sejak kematian Karl Marx, kita tahu betapa banyak kesalahan dan kelemahan Marxisme.

Komunisme atau Sosialisme yang ia cita citakan tidak tumbuh di jantung pusat kapitalisme, tapi justru di wilayah yang kapitalisme belum matang. Ini berbeda dengan prediksi Karl Marx yang mengangap ketegangan internal kapitalisme yang sudah matang akan berubah menjadi komunisme.

Ketika Jerman dan Korea terbelah, satu menerapkan kapitalisme (Jerman Barat, Korea Selatan), satu menerapkan Komunisme (Jerman Timur, Korea Utara), betapa justu Jerman Barat dan Korea Selatan yang maju pesat.

photo
Pasukan Siliwangi mengkap anggota PKI dalam pemberontakan PKI Madiun 1948. (foto:gahetna.nl).

Betapa pula ternyata kebebasan individu dan private property itu justru menjadi mesin penggerak peradaban. Ketika komunisme mengekang itu, komunisme pun mandek dan berdarah.

Walau secara ideologi, Marxisme, apalagi Komunisme sudah usang, tapi persahabatan pendiri ideologi itu, Marx dan Engels tetap menyentuh. Film The Young Karl Marx tetap menjadi film yang menarik untuk ditonton untuk tema persahabatan yang terjadi di kalangan pemikir dan ideolog.

Di makam Karl Marx yang sudah diperbaharui, ditulis ucapannya yang sangat terkenal: "Para Buruh sedunia, bersatulah. Namun yang kini bersatu, tak hanya para buruh, tapi juga para pengusaha besar, para pimpinan negara, para agamawan, dan para pemain media sosial. Dunia berkembang lebih warna warni."

April 2018

 

*DR Denny JA, Pendiri LSI, Meraih Gelar Ph.D bidang Comparative Politics and Business dari Ohio University Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement