Sabtu 14 Apr 2018 19:47 WIB

Menaker: Kasus Parinah Masih Ditangani KBRI London

Menteri Ketenegakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan kasus ini masih diproses.

 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kasus yang dihadapi Parinah (50), tenaga kerja asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih ditangani oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Inggris. Hal itu diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

"Intinya, kalau dari laporan yang saya terima, ini masih ditangani oleh KBRI London dan intinya masih diproses. Saya akan cek dulu perkembangannya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (14/4) sore.

Menaker mengatakan hal itu kepada wartawan usai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Teknologi Kewirausahaan dan Pemberdayaan Ekonomi "Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa" (Seri II) di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto yang juga dihadiri anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Siti Mukaromah.

Menurut dia, pihaknya harus mengecek dulu karena kasus yang dihadapi Parinah terjadi di London, sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan tidak punya Atase Ketenagakerjaan di Inggris.

"Makanya, semua sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh KBRI. Tetapi prinsipnya, kalau di pemerintah, setiap kali ada persoalan, baik itu yang terkait dengan kekerasan (terhadap tenaga kerja Indonesia) maupun yang menyangkut pidana, itu tetap ditangani, didampingi, dan sebagainya," kata Menaker.

Ia menegaskan, pihaknya akan mengecek perkembangan kasus Parinah dan pemerintah secara prinsip tetap menanganinya.

KBRI London bekerja sama dengan Met Police UK dan Met Police Brighton, Sussex, berhasil menyelamatkan TKW asal Banyumas bernama Parinah yang hilang kontak dengan keluarga selama 18 tahun setelah menerima berita resmi mengenai WNI bermasalah itu pada 1 Maret 2018.

KBRI London akan terus berkoordinasi dengan kepolisian Brighton untuk menyelesaikan permasalahan Parinah hingga tuntas, termasuk memperoleh hak-haknya melalui peradilan setempat.

Setelah menjalani serangkaian proses pemeriksaan di London, Parinah yang berasal dari Desa Petarangan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, akhirnya dipulangkan ke Tanah Air dan tiba di rumah anak sulungnya, Sunarti (36) di Desa Nusawungu, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, pada hari Kamis (12/4).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement