REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2018, Jumat (13/4). Dalam rapat tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kementerian dan lembaga terkait untuk mempersiapan mudik tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnnya.
Budi meminta Korlantas Polri bisa menjadi koordinator pengaturan di lapangan saat musim mudik berlangsung. "Kami mengharapkan Polri bisa berkoordinasi dengan instansi lain dan kewilayahan," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Jumat (13/4).
Dia juga meminta Polri bisa menyusun dan menyiapkan skenario penanganan managemen rekayasa lalu lintas. Dengan begitu upaya tersebut diharapkan bisa membuat arus lalu lintas mudik lebaran lebih lancar dan aman. Tak hanya Polri, Budi juga meminta Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub mengoptimalisasikan pemantauan kondisi jalan nasional dan jalan tol.
"Dirjen Perhubungan Darat bisa menambahkan lokasi CCTV sehingga juga bisa berkoordinasi dengan kepolisian," ungkap Budi.
Selain itu, Budi juga menginginkan Ditjen Perhubungan Darat bisa berkoodinasi antar instasi terkait untuk penanganan kemacetan. Terutama kemacetan di pintu tol, simpang, tempat peristirahatan, pasar tumpah, SPBU, lokasi wisata, dan rekayasa lalu lintas untuk pengguna sepeda motor.
Sementara untuk angkutan kereta api, Budi meminta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub bisa menyediakan kereta api tambahan. "Pastinya dengan memaksimalkan ketersediaan slot Pusat Logistik Berikat (PLB) lebaran serta optimalisasi penggunaan slot yang tersedia," jelas Budi.
Dalam rakor tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI, Basarrnas, dan perushaaan BUMN sektor transportasi. Begitu juga dihadiri oleh operator jasa transportasi, dan asosiasi penggusaha logistik.