REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pencalonan Prabowo Subianto bakal calon presiden di Pilpres 2019 dinilai tidak akan mengubah peta politik yang saat ini. Head to head Prabowo vs Jokowi menjadi pertarungan generasi 60-an melawan generasi 40-an.
Menanggapi pencapresan Prabowo, Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan majunya Prabowo adalah sesuatu yang wajar saja dan tidak akan berpengaruh banyak terhadap peta dukungan partai politik. "Terlebih, terhadap soliditas partai politik pendukung Jokowi,” kata Doli dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/4).
Doli melihat, hasilnya menjadi mudah diprediksi. Yakni, terjadinya kembali pertarungan antara Generasi 60-an dengan Generasi 40-an yang tinggal hanya diwakili oleh pak Prabowo.
Doli mengatakan, partainya menghormati apapun langkah politik yang diambil oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Sama seperti partai politik yang lain, lanjutnya, sangat logis dan beralasan jika Gerindra mencalonkan ketua umumnya. Baik sebagai capres ataupun cawapres.
Bagi Golkar, majunya Prabowo sebagai capres tidak akan mengubah peta politik partai saat ini. Bahkan, majunya kembali Prabowo tidak memberi perubahan signifikan terhadap wajah kontestasi politik Pemilu 2019 seperti Pemilu 2014. "Head to head Prabowo vs Jokowi bukan lagi hal baru bagi rakyat Indonesia," tutur Doli.
Perbedaannya, kata dia, hanya terletak pada partai pendukung. Jika dulu partai pendukung Jokowi hanya PDIP, Nasdem, Hanura dan PKB, kini mendapat tambahan dari Golkar dan PPP. Sedangkan, dulu Prabowo mendapat dukungan Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP dan PBB, kini sementara didukung oleh Gerindra dan PKS.
Doli menambahkan, patut juga dicatat bahwa Golkar, PPP dan sebenarnya juga PAN sudah dari sebelumnya menyatakan bergabung bersama partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK. "Sejauh ini kebersamaannya cukup solid dan telah pula menghasilkan produk-produk politik yang saling mensinergikan," ucap korbid pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar ini.
Partai Gerindra resmi mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pencalonan Prabowo sebagai capres tersebut dilakukan setelah melalui proses panjang dengan menyerap aspirasi rakyat dari berbagai daerah.
"Atas dasar aspirasi tersebut, Partai Gerindra secara resmi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan sekaligus memberikan mandat penuh untuk membangun koalisi dan memilih calon wakil presiden," kata Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (11/4).
Prabowo juga telah menyatakan siap maju sebagai capres jika diberi mandat oleh seluruh kader Partai Gerindra. "Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut," kata Prabowo dalam pidato pembukaannya dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) di kediaman Prabowo, Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).