REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Panut Mulyono mengatakan, UGM siap melakukan uji coba metode 'cuci otak' yang diterapkan oleh dr. Terawan Agus Putranto. Pengkajian dan pengujian tersebut dapat dilakukan jika ditunjang dengan peralatan yang memadai.

"Kami siap, asal punya peralatannya. Saya belum tahu (uji coba) dilaksanakan di Fakultas Kedokteran atau Rumah Sakit Akademik atau Rumah Sakit Sardjito ada fasilitas itu atau belum, kalau ada ya dengan senang hati," ujar Panut ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (12/4).

Panut mengaku belum mendapatkan kabar bahwa uji coba tersebut akan dilakukan di UGM. Adapun, Terawan mendapatkan gelar S1 kedokteran di UGM dan meraih gelar S3 di Universitas Hasanuddin Makassar.

Panut mengatakan, UGM siap membuktikan metode tersebut secara akademis dan ilmiah. Panut menegaskan, uji coba ini bukan untuk kepentingan politis belaka.

"Kalau uji coba untuk menyakinkan atau membuktikan metodenya itu ya dengan senang hati, karena prinsipnya kami kerja secara akademia dan ilmiah, tidak ada kepentingan politis," kata Panut.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunda sanksi untuk dokter Terawan. IDI menunggu pemeriksaan Health Technology Assesement (HTA) Kementerian Kesehatan terhadap metode cuci otak yang dijalankan Terawan.

Sebelumnya, IDI merasa ada yang mencoba mengadu domba antara pihaknya dengan pihak lain. Caranya lewat pembocoran surat keputusan etik soal dr Terawan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika