REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Henry Yosodiningrat meminta kepada awak media agar menghentikan pemberitaan simpang siur terkait anaknya. Henry menginginkan agar berita yang belum dipastikan kebenarannya itu, agar tidak dibesar-besarkan.
"Maaf saya tidak bisa beri keterangan lagi soal anak saya, sudah cukup pemberitaan itu. Ada yang bilang anak saya sempat hilang, itu tidak benar, anak saya tidak hilang, bahkan polisi bertemu dengan anak saya lagi di jalan biasa itu sehabis pulang bekerja," ujar Henry kepada Republika.co.id, Kamis (12/4).
Ia mengetahui bahwa anaknya hari itu pergi berangkat bekerja, sehingga ia menegaskan anaknya tidak menghilang. Kemudian terkait tes urin yang dilakukan anaknya, Henry mengatakan hanya meminta secara personal ke Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan.
Tidak ada tujuan lain dalam tes urin itu, hanya sebagai wujud rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap anaknya. Lagipula, Henry mengatakan, tidak ditemukan barang bukti narkoba atau apapun pada anaknya, jika polisi mengatakan positif itu berasal dari obat batuk memang sedang dikonsumsi anaknya.
"Anak saya tidak pakai narkoba kok. Kalau hasilnya positif, anak saya memang lagi sakit dan minum obat batuk. Di semua obat batuk kan ada satu kandungan yang ditemukan oleh polisi dalam tes urin anak saya itu," papar Henry.
Henry meyakini hasil tes urin anaknya adalah negatif, apalagi dengan melihat prestasi-prestasi yang sudah diraih anaknya seperti predikat cum laude pada jejak S2 di universitas swasta ternama ibukota. Terkait rehabilitasi yang disebut oleh kepolisian, ia juga enggan berkomentar.
Menurut dia, tidak perlu ada yang direhabilitasi karena anaknya baik-baik saja. "Memang kalau polisi bilang hasilnya positif tapi tidak ada barbuk (barang bukti), dia harus dikembalikan ke orang tua dan harus direhabilitasi dengan adanya assessment. Tapi apa yang mau direhab? Anaknya enggak kenapa-kenapa kok," jelas anggota DPR RI Fraksi PDIP itu.
Sebelumnya diberitakan, anak kedua Ketua GRANAT Henry Yosodiningrat sempat dikabarkan menghilang dan ia disebut-sebut melapor kepada Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya. Hingga akhirnya polisi membantu mencari anaknya dan ditemukan di sebuah SPBU wilayah Jakarta Selatan.